REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha yang bergabung dalam kelompok relawan Pengusaha Pekerja Pro Jokowi (KerJo) mengatakan berbagai kebijakan yang sudah dilakukan pemerintah saat ini telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Mereka berharap kebijakan itu bisa terus dilanjutkan.
"Yang nomor 1 kan sudah pengalaman. Program-programnya bagus buat ekonomi, jadi ya di lanjutkan saja,” kata salah satu tokoh di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Alim Markus di Jakarta, (21/3).
Hal serupa juga dikatakan, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bagian logistik Carmelita Hartoto. Menurutnya, hasil kerja capres pejawat sudah nyata. Ia mengatakan, dua per tiga dari teritorial Indonesia adalah laut dan pemerintah saat ini sudah banyak merealisasikan berbagai program tentang ke maritiman. Pengusaha dibidang transportasi laut ini juga menambahkan kalangan bisnis berharap pembangunan infrastruktur diteruskan. Dia berharap agar pembangunan yagn sednag dilakukan itu tidak tersendat.
"Jangan sampai mangkrak, supaya apa yang sudah dikerjakan menjadi efektif untuk masyarakat dan ekonomi. Kita sudah melihat berbagai pembangunan pelabuhan, bandara, semua itu mempunyai dampak ekonomi," ujarnya.
Para pengusaha mencatat berbagai parameter ekonomi yang positif. Mereka berpendapat, pemerintah berhasil membukukan angka pertumbuhan ekonomi 5,17 persen, angka tertinggi sejak 2014. Sementara itu, kemiskinan menembus satu digit dari semula 11,2 persen (28,6 juta) menjadi 9,8 persen (25,9 juta). Pengangguran juga berhasil dipangkas secara signifikan, menjadi 5,1 persen (6,8 juta).
Mendapat dukungan puluhan ribu penguasa, Jokowi lantas berencana mengupayakan penurunan pajak korporasi atau PPh. Kepada para pengusaha, Jokowi mengaku sudah berusaha merilis kebijakan penurunan pajak bagi perusahaan.
Namun kebijakan yang bertujuan meningkatkan daya saing ini tak kunjung terwujud hingga kini. Jokowi mengaku telah berdialog dengan sejumlah organisasi pengusaha seperti Apindo, Kadin, dan Hipmi terkait rencana penurunan PPh badan.
Menurutnya, penurunan PPh badan dimaksudkan agar produsen di Indonesia memiliki daya saing dengan produsen lain dunia. Ujungnya, dia mengatakan, perekonomian Indonesia bisa ikut terdongkrak.