REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Di tengah polemik penolakan produk sawit Indonesia oleh Uni Eropa, Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex , Jumat (22/3), tengah berada di Utrech, Belanda. Bupati Muba hadir di Eropa atas undangan IDH Global untuk rapat bersama di kantor IDH yang berpusat di Utrecht, Belanda.
“Bupati Dodi Reza Alex kini berada di Utrech Belanda atas undangan IDH The Sustainable Trade Initiative sejak 22 - 24 Maret 2019. Dalam pertemuan tersebut Bupati Muba akan memeperjuangkan dan membela sawit Indonesia di level Uni Eropa,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Muba Herryandi Sinulingga AP, Jumat (22/3).
Menurut Sinulingga, bupati mendapat undangan dan apresiasi atas capaian pembangunan komoditas pertanian yang berkelanjutan di Kabupaten Musi Banyuasin. “Inisiasi Bupati Dodi mengembangkan komoditas kelapa sawit yang berkelanjutan terus mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak baik di dalam negeri dan di luar negeri. Salah satunya apresiasi dari IDH Global yang berpusat di Arthur van Schendelstraat, Utrecht, Belanda,” ujarnya.
Bupati Dodi Reza Alex menggelar rapat bersama dengan Program Director IDH Daan Wensing dan Senior Commodity Trade Specialist IDH Willem Klaassens. Rapaat membahas rencana realisasi Verified Source Area (VSA) di Muba.
Menurut Herryandi Sinulingga, yang menggembirakan, agenda pertemuan juga mendiskusikan Amsterdam Declaration tentang Musi Banyuasin sebagai Lumbung komoditas sawit dan komoditas karet yang berkelanjutan.
“Ini merupakan peluang positif dimanfaatkan Bupati Muba Dodi Reza Alex sebagai ajang promosi hasil komoditas petani sawit dan karet Muba di level Uni Eropa. Tujuanya meyakinkan pihak luar tentang pembangunan berkelanjutan yang telah dilaksanakan di Musi Banyuasin,” katanya.
Terhadap pengembangan kelapa sawit di Muba, Bupati Dodi Reza Alex telah banyak yang direalisasikan, selain peremajaan kelapa sawit juga meningkatkan kesejahteraan petaninya.
Kabag Humas Herryandi Sinulingga menjelaskan, di Muba untuk membangun komoditas pertanian berkelanjutan Pemkab telah berkolaborasi dengan Yayasan IDH The Sustainable Trade Initiative Indonesia dalam membangun komoditas berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui uji coba kesiapan rantai pasokan berkelanjutan atau VSA yang berbasis wilayah Musi Banyuasin.
Pemkab Muba tela merealisasikan peremajaan perkebunan sawit yang sudah dilakukan pada ribuan hektar perkebunan milik petani swadaya mandiri, sejak tahun 2017 sampai tahun 2019. Juga program pengelolaan inti kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati atau biofuel dan akan menjadi energi terbarukan, sebagai upaya untuk menyiasati penekanan pengunaan energi fosil. “Untuk merealisasikannya, Pemkab Musi Banyuasin telah mendatangangani MoU dengan ITB.