REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki keberadaan mobil TNI pada saat kegiatan tim 02 Prabowo-Sandiaga Uno di Kota Bogor. Menurutnya, kejadian ini sudah dijadikan sebagai temuan Bawaslu.
"Mobil TNI sedang diselidiki. Dan pelat nomornya dinas pada saat itu kami menemukan, itu oleh Panwascam Tanah Sareal, Kota Bogor. Kami sudah menegur yang bersangkutan menggunakan mobil dinas dan yang bersangkutan sudah mengganti dengan pelat nomor biasa," ujar Bagja kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/3).
Sehingga, Bawaslu kemudian memasukkan kejadian ini menjadi laporan pengawasan. Setelah itu, saat ini Bawaslu sudah menjadikannya sebagai temuan.
Namun, Bawaslu tetap membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin melaporkan kejadian ini sebagai dugaan pelanggaran. "Kami terbuka, silakan saja. Yang jelas saat kejadian sudah ada Panwascam di situ," tegasnya.
Bagja masih enggan mengungkapkan identitas pemilik mobil tersebut. Namun, dia memastikan jika mobil bukan dimiliki oleh perwira aktif TNI.
"Ini sedang diproses. Purnawirawan, bukan perwira aktif," tambahnya.
Sebelumnya, Markas Besar TNI memberikan tanggapan soal beredarnya video mobil dinas yang diduga milik perwira aktif TNI yang sedang menurunkan bungkusan saat acara pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dalam video viral di media sosial tersebut tampak mobil dinas TNI bermerk Mitsubishi Pajero hitam plat bernomor 3005-00, dikelilingi banyak warga.
Komandan Pom (Danpom) TNI Mayjen TNI Dedy Iswanto, saat jumpa pers, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/3), mengakui, dari data registrasi nomor kendaraan tersebut adalah benar milik Mabes TNI. Namun demikian, ada ketidaksesuaian antara nomor kendaraan dengan jenis kendaraan.
"Registrasi nomor tersebut betul nomor militer di Mabes TNI. Namun, jenis kendaraannya tidak sesuai dengan registrasi yang ada di Mabes TNI," katanya.
Menurutnya, dari data register kendaraan Mabes TNI, plat nomor 3005-00 seharusnya digunakan untuk kendaraan sedan jenis Mitsubishi Lancer, bukan Mitsubishi Pajero seperti dalam video yang beredar. "Data di registrasi militer berjenis Mitsubishi Lancer," ucapnya.
Dedy menegaskan, pascaberedarnya video kendaraan TNI viral di medsos, pihaknya sudah langsung menyelidiki pihak-pihak yang diduga terlibat. "Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait beredarnya video tersebut. Termasuk, apakah ada kemungkinan keterlibatan TNI aktif dalam kampanye capres ataupun cawapres Pemilu 2019," kata Dedy.