REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, berkomitmen akan membangun bangsa ini tanpa ada yang merasa terdiskriminasi. Karena itu, Kiai Ma'ruf mengajak semua golongan untuk mendukungnya pada Pilpres 2019.
"Ini yang penting, yaitu membangun keutuhan dan kesatuan tanpa ada yang ada dipiggirkan, yang merasa terdiskriminasi. Karena itu kita ajak semua," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui usai menghadiri deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) dan Aliansi Masyarakat Kalimantan Timur di Gedung Dome, Balikpapan, Kamis (21/3).
Dalam safari politiknya, Kiai Ma'ruf mengaku sudah banyak mendapatkan dukungan dari para tokoh lintas agama, baik saat melakukan kunjungan politik ke Balikpapan pada Kamis (21/3) maupun saat ke Bengkulu pada Rabu (21/3). "Seluruh pemuka agama seluruh agama di mana-mana. Kemarin saya di Bengkulu lintas agama ikut mendukung di sini pun (Balikpapan) juga toloh lintas agama ikut mendukung," ucap Kiai Ma'ruf.
Mantan rais aam PBNU ini juga memastikan tak akan membeda-bedakan dalam merangkul organisasi keagamaan di Indonesia. Karena itu, dalam kunjungannya ke Balikpapan Kiai Ma'ruf juga sempat bersilaturrahim dengan pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, sehingga tidak hanya NU saja.
Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) ini menolak adanya anggapan bahwa perpecahan akan semakin menjadi usai pemilihan presiden. Kiai Ma'ruf menjamin rekonsiliasi bagi semua pihak.
"Pastilah kita akan jaga kita akan satukan seluruh potensi. Bukan hanya yang mendukung yang tidak mendukung pun harus, kita menjadi pemimpin dari seluruh rakyat Indonesia," kata Mustasyar PBNU ini.
Kiai Ma'ruf menambahkan, Indonesia bukan sekadar tentang Jokowi atau Prabowo saja. Karena itu, rekonsiliasi ini penting agar semua pihak tetap dalam satu kesatuan untuk membangun bangsa. "Karena itu kita bangun (negara) supaya lebih sejahtera, lebih makmur bagi seluruh rakyat Indonesia bukan sebagian-sebagian," jelas Kiai Ma'ruf.