Jumat 22 Mar 2019 07:13 WIB

Posko Perawatan di Sentani Butuh Termometer

Pasien yang ada di posko didominasi pasien anak.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang ibu pengungsi banjir bandang Sentani dan anaknya berada di dalam tenda darurat yang mereka dirikan di Bukit Harapan, Sentani, Jaya Pura, Papua, Rabu (20/3/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang ibu pengungsi banjir bandang Sentani dan anaknya berada di dalam tenda darurat yang mereka dirikan di Bukit Harapan, Sentani, Jaya Pura, Papua, Rabu (20/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Posko pengungsian sekaligus perawatan di Hotel Sentani Raya membutuhkan termometer dewasa dan anak serta alat tensi. Alat ini diperlukan agar bisa membantu proses pengobatan warga terdampak bencana banjir bandang secara maksimal. Termometer amat dibutuhkan supaya deteksi penyakit yang diderita pasien lebih tepat.

"Memang masih bisa ditangani, tapi yang kita butuhkan itu termometer dewasa dan anak. Ini paling penting. Enggak ada termometer pastinya enggak bisa mendiagnosa maksimal. Jadi enggak bisa mengukur suhu badannya. Karena kalau untuk anak kan itu harus pakai termometer," kata dr Fajar kepada Republika.co.id, Jumat (22/3).

Baca Juga

Menurut Fajar, tenaga medis maupun obat-obatan sebetulnya sudah tidak ada masalah karena telah tersedia. Obat-obatan tersebut disediakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). "Untuk obat-obatan Insya Allah sudah lengkap, karena ada juga dari posko lain memberi obat-obatan," ucapnya.

Fajar melanjutkan, sakit yang sering diderita para pengungsi yaitu diare, hipertensi, demam, cedera akibat luka terluka, dan lambung. Sedangkan keluhan yang kerap datang dari para orang tua adalah sulitnya anak-anak mengasup makanan.

"Anak-anak kesulitan makan karena di sini memang banyak bantuan makanan tetapi itu seperti makanan-makanan ringan, ciki-ciki. Terus kita ganti di toko-toko dengan yang lebih bergizi. Ada yang mau menerima. Ini supaya mereka tidak kena radang," katanya.

Pada Rabu (20/3) malam lalu, ungkap dia, ada warga terdampak bencana, berusia dewasa, yang mengalami gejala malaria sehingga langsung dilarikan ke Puskesmas Sentani. Di posko ini total ada 30 pasien. Jumlah ini didominasi pasien dari kalangan anak-anak. "30 pasien sampai hari ini. Anak-anak 20-an, sisanya dewasa," ucapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement