REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Aktivitas pembuangan sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, sudah berjalan normal pada Rabu (20/3). Selain truk sampah yang mulai berdatangan, juga tampak dimulainya pengerjaan perbaikan infrastruktur jalan masuk menuju titik TPA seluar 11,6 hektare itu.
“Jalan masuk itu saya lihat udah mulai diperbaiki sedikit-sedikit. Udah ada penimbunan lubang yang ada sepanjang jalan masuk itu,” kata salah satu sopir truk sampah, Ahmad Nursidik (22), kepada Republika.co.id, Rabu (20/3).
Kondisi jalan masuk TPA satu-satunya milik Pemkab Bekasi itu terbilang parah. Jalanan itu hancur di banyak titik dengan kedalaman mencapai 30 sentimeter dan beberapa mencapai luas 3 meter persegi. Oleh karena itulah, saat aksi demo, selain menuntut uang kompensasi bau, warga juga menuntut perbaikan infrastruktur.
Menurut salah satu warga Kampung Jati, Desa Burangkeng, Imam Baharudin, perbaikan jalan itu baru dimulai pada Selasa (19/3). Perbaikan itu, kata dia, memang masih sebatas menimbun lubang-lubang yang ada. “Untuk perbaikan jalan secara permanen, mungkin menunggu adanya perubahan anggara belanja dulu di bulan Juli atau Agustus,” kata Imam yang juga merupakana anggota Tim Penampung dan Penyampaian Asiprasi Warga Desa Burangkeng atau Tim 17 itu, Rabu (20/3).
Sidik yang juga merupakan warga Desa Burangkeng, tepatnya yang tinggal di Kampung Cinyosog, mengaku senang dengan dimulainya perbaikan itu. Ia menejalskan, meski belum diketahui apakah jalan itu nantinya akan diaspal atau disemen, namun ia merasa lega ternyata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sudah mulai merespon tuntutan warga. “Baru itu aja, tapi udah mulai gerak kita mah udah senang,” ucapnya.
Menurut Kepala Desa Burangkeng Nemin, memang perbaikan jalan itu dilakukan oleh Pemkab Bekasi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi. “Itu udah turun dari dinas PUPR, ya, untuk mulai lakukan perbaikan,” ungkap Nemin kepada Republika.co.id, Rabu (20/3).
Selain sudah dimulainya perbaikan, kata Sidik, warga Desa Burangkeng juga suda mulai mengumpulkan KTP dan KK milik mereka. Hal itu dilakukan sebagai upaya pertama pendataan warga yang nantinya mendapatkan kompensasi uang tunai dari Pemkab. Pendataan itu telah dimulai warga sejak Jumat (15/3) seuasai melakukan asksi demo.