Kamis 21 Mar 2019 14:00 WIB

Sirkuit Mandalika akan Hapus Keraguan Banyak Pihak

Desain dan pembangunan sirkuit mengikuti standar FIM untuk keamanan MotoGP.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Indira Rezkisari
Ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (24/2/2019). Di kawasan pariwisata yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu akan dibangun sirkuit berkelas MotoGP dengan konsep “Street Circuit”
Foto: AHMAD_SUBAIDI
Ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (24/2/2019). Di kawasan pariwisata yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu akan dibangun sirkuit berkelas MotoGP dengan konsep “Street Circuit”

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kontraktor pembangun MotoGP, MRK1 Consulting, menyatakan akan mengikis rasa ragu masyarakat tentang pembangunan sirkuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2021 mendatang. Rencana sirkuit yang akan dibangun dengan konsep jalan raya itu diklaim akan menghapus stigma skeptis tentang pembangunan lintasan yang menelan biaya Rp 143 miliar tersebut.

Anggapan pesimistis terhadap pembangunan sirkuit Mandalika itu sampai ke telinga Mark Hughes, salah satu perwakilan MRK1 Consulting. Ia paham bahwa konsep sirkuit bernuansa jalan raya akan mendapat keluhan.

Baca Juga

Meski begitu, ia menjamin proses konstruksi sirkuit akan senantiasa mengikuti standar prosedur internasional untuk menjamin keamanan jalannya balapan.

"Kami menyadari saat meresmikan proyek ini ada beberapa respons skeptis. Tapi kami menjamin desain dan pembangunan sirkuit mengikuti standar FIM untuk keamanan MotoGP," kata Mark seperti dikutip dari Crash, Kamis (21/3).

Sirkuit itu, lanjutnya, rencananya akan dijadikan sirkuit permanen meski dipakai untuk jalan umum ketika tak ada ajang balapan. Desain sirkuit beserta rencana arus lalu lintas masyarakat juga telah disiapkan pihak kontraktor.

Organisasi penyelenggara MotoGP, Dorna, juga menyatakan bahwa keamanan sirkuit harus ditaati selama pembangunan dan penyelenggaraan lomba.

"Kami tidak pernah ingin mengadakan balapan di jalanan biasa. Tapi dengan fasilitas yang ada, sirkuit ini akan aman untuk pembalap," kata Ezpeleta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement