REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak ambil pusing terkait keluarnya Erwin Aksa dari partai Golkar. TKN mengatakan, anak pengusaha Aksa Mahmud itu sejak awal memang sudah diketahui sebagai pendukung pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Meski di Golkar tapi kan yang bersangkutan memang di 02, meski belum terang-terangan sebelumnya," kata Juru Bicara TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Irma Suryani Chaniago di Jakarta, Rabu (20/3).
Lebih jauh, Irma mengatakan, mantan ketua DPP Golkar bidang koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) itu sejak awal juga tidak pernah menyatakan dukungan kepada paslon Jokowi-Ma'ruf. Politisi Nasdem itu melanjutkan, kepergian Erwin Aksa tidak akan berpengaruh terhadap perolehan suara Jokowi.
Erwin menyatakan dukungan kepada paslon 02 dengan alasan dia merupakan sahabat sejati calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno. Dia mengaku, dia dan Sandiaga memiliki ikatan emosional yang tidak bisa dihilangkan dan dilupakan. Dia mengatakan, mereka memiliki hubungan persahabatan yang hakiki.
Erwin mengaku menggantikan Sandiaga menjadi Ketua Umum HIPMI Munas di Bali dan Sandiagalah yang membantunya. Sehingga ia bisa menjadi Ketua Umum HIPMI. Baginya persahabatan lebih penting dari segalanya. Erwin tidak ingin persahabatannya dengan Sandiaga terputus karena pilihan politik yang berbeda.
Keputusan Erwin mendukung lawan politik Jokowi membuat Golkar mencopot posisinya sebagai Ketua DPP bidang Koperasi dan UKM. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto mengatakan, pencopotan juga dilakukan guna melaksanakan secara konsisten amanat musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) partai pada 20 Desember 2017 lalu.
Dia melanjutkan, salah satu amanat Munaslub adalah dukungan Partai Golkar bagi capres Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. Menteri Perindustrian ini mengatakan, sikap yang ditunjukan Erwin tentu bertentangan dengan amanat forum pengambilan keputusan Partai Golkar.
Politikus Golkar sekaligus Juru Bicara TKN Meutya Hafid mengatakan, pemberhentian Erwin sekaligus bentuk pernyataan tegas Golkar bahwa partai fokus dan selalu all-out dalam barisan koalisi pengusung Jokowi. Dia melanjutkan, pencopotan posisi itu juga menjadi bukti jika Golkar semakin solid dalam mengusung Jokowi.
"Artinya, dari pusat hingga ranting di daerah, kini semua ada dalam satu visi dan garis perjuangan yang sama untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf," kata Meutya.