Rabu 20 Mar 2019 18:50 WIB

Lima warga Meninggal Akibat Bencana Hidrometeorologi di DIY

Banjir, tanah longsor dan angin kencang adalah dampak dari bencana Hidrometeorologi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Cuaca buruk (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Cuaca buruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bencana hidrometeorologi yang menimpa sekitaran DIY tidak cuma mengakibatkan korban luka-luka dan kerugian materil. Sejauh ini, setidaknya sudah ada lima orang meninggal dunia.

Terdapat tiga kejadian bencana menjadi yang paling utama terjadi akibat hujan intensitas tinggi. Mulai banjir, tanah longsor dan angin kencang yang berdampak kepada ribuan masyarakat yang terpaksa mengungsi. Walau sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing, cukup banyak yang tidak bisa lagi kembali lantaran rumahnya hancur. Kondisi atmosfer yang membawa hujan deras disertai angin kencang memang berdampak langsung ke rumah tinggal.

Baca Juga

Ada satu kejadian angin kencang di Kota Yogyakarta, 17 kejadian di Kabupaten Bantul, satu kejadian di Kabupaten Sleman, 10 kejadian di Kabupaten Kulonprogo dan dua kejadian di Kabupaten Gunungkidul. Sebanyak 56 titik tanah longsor tersebar satu titik di Kota Yogyakarta, 24 titik di Kabupaten Bantul, empat titik di Kabupaten Sleman, dan 26 titik di Kabupaten Kulonprogo dan satu titik di Kabupaten Gunungkidu.

Sedangkan, bencana banjir menggenangi satu kecamatan di Kota Yogyakarta, 10 kecamatan di Kabupaten Bantul, satu kecamatan di Kabupaten Sleman, enam kecamatan di Kabupaten Kulonprogo dan 10 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.

Manager Pusdalops BPBD DIY, Danang Samsurizal menerangkan, beragam kejadian itu telah berdampak kepada 32 pohon tumbang, 44 rumah dan 105 tempat usaha rusak, 8 fasilitas pendidikan tergenang, 6 jaringan listrik terganggu, 2 jembatan rusak.

"Korban meninggal dunia atas nama Painem (70) dari Numpukan, Siswosudarsono (56) dari Nogosari, serta Sudiatmojo (80), Rufi Kusuma Putri (9) dan Eko Supatmi (45) dari Kedungbuweng," kata Manager Pusdalops BPBD DIY, Danang Samsurizal, Rabu (20/3).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY telah pula menganalisa iklim dasarian yang lalu. Mereka menemukan curah hujan tertinggi terpantau di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul (selatan).

Sedangkan, untuk 10 hari mendatang BMKG memprakirakan curah hujan dasarian III Maret 2019 umumnya dalam kategori menengah atau 75-150 milimeter. Sifatnya, hujan normal sampai atas normal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement