Rabu 20 Mar 2019 16:09 WIB

PMI Tetap Sediakan Klinik Keliling Bagi Terdampak Banjir DIY

PMI DIY mengerahkan 234 personel membantu penanganan terdampak bencana banjir.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Pelayanan kesehatan klinik keliling yang diberikan PMI DIY untuk  warga terdampak di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten  Bantul, DIY.
Foto: Dok PMI
Pelayanan kesehatan klinik keliling yang diberikan PMI DIY untuk warga terdampak di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengerahkan tidak kurang 234 personel untuk membantu penanganan terdampak bencana banjir dan longsor di DIY. Klinik Keliling turut dioperasionalkan hingga kini.

Selama beberapa hari terakhir, PMI DIY turut mengerahkan tiga perahu karet, satu truk tangki air, 15 ambulans, 14 mobil 4x4 dan 10 unit mobil untuk membantu operasional penanganan terdampak bencana. PMI DIY juga mendistribusikan 100 selimut, 27 lembar terpal dan alat-akat kebersihan sejak 17 Maret 2019.

Baca Juga

Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI DIY, Arif Rianto Budi menuturkan, bantuan didistribusikan ke Bantul dan Kulonprogo. "Tim kesehatan melayani masyarakat terdampak dengan penerima manfaat sejumlah 166 orang," kata Arif, Rabu (20/3).

Selain pertolongan pertama dan penyelamatan, PMI mengerahkan personel untuk membantu membersihkan jalan-jalan terdampak. Salah satu yang paling parah ada di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY.

Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo menuturkan, PMI masih akan memberikan layanan kesehatan keliling. Sebab, walau sudah surut, curah hujan masih cukup tinggi dan dampak banjir dan longsor masih belum selesai sepenuhnya.

"PMI masih akan melakukan pelayanan kesehatan berupa mobile clinic, membantu masyarakat untuk membersihkan lingkungan terdampak, mendistribusikan alat-alat kebersihan, dapur umum untuk relawan PMI dan well cleaning," ujar Prabukusumo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement