Rabu 20 Mar 2019 15:21 WIB

Pemprov Jabar Siapkan 100 Armada Bus dan KA Mudik Gratis

Seratus bus tersebut terdiri dari 90 bus dari Pemprov dan 10 bis dari Jasa Raharja.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Pendaftaran mudik gratis lebaran 2019. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agata Eta Andayani
Pendaftaran mudik gratis lebaran 2019. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) tahun ini kembali akan menyiapkan bus mudik gratis. Walaupun, bulan Ramadan baru akan dilaksanakan umat Muslim sekitar satu bulan lagi, tapi Pemprov Jabar sudah mulai menyiapkan armada untuk tradisi mudik gratis tersebut.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari, pihaknya akan menyiapkan 100 armada bus dan satu rangkaian kereta api gratis untuk memfasilitasi masyarakat. Seratus bus tersebut, terdiri dari 90 bus dari Pemprov dan 10 bis dari Jasa Raharja.

Baca Juga

"Satu rangkaian kereta api kapasitas totalnya kurang lebih 4.700 tempat duduk untuk tahun ini," ujar Herry di Kantor Dinas Perhubungan Jabar, Rabu (20/3).

Hery mengatakan, kemudahan yang diberikan kepada masyarakat di 2019 ini berbeda dengan tahun lalu. Karena, saat itu, Pemprov Jabar tidak menyediakan kereta api untuk mengantar para pemudik ke tempat tujuan.

"Tapi karena kita merespons dinamika dan aspirasi pada tahun lalu sehingga kita menyediakan satu rangkaian kereta api," katanya.

Untuk moda transportasi bus, kata dia, ia akan memberangkatkan pada empat titik, yaitu Bandung, Bekasi, Sukabumi dan Bogor. Dengan rincian dari Bandung 25 bus, Sukabumi 15 bus, Bekasi 40 bus dan Bogor 10 bus.

"Untuk kereta api ke Surabaya, untuk bis ke Solo dan ke Jogja," katanya.

Hery mengaku, sebetulnya banyak pula aspirasi dari masyarakat yang mengingikan transportasi gratis ini diberikan pula untuk arus balik. Oleh karena itu, pihaknya sedang mempelajari dan mencermati bilamana harus menyediakan program pulang bareng.

"Karena agak berbeda karakternya, kalau perginya kan hampir bersamaan, kalau pulangnya berbeda beda. Ini harus ada koordinasi yang lebih," katanya.

Hery menjelaskan, untuk mengikuti program mudik gratis ini, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Yaitu, dengan menujukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

"Dan juga STNK kalau ingin membawa motor.  karena kita juga menyediakan motor kurang lebih kapasitasnya untuk 200 untuk motor yang bisa diangkut sama truk yang kita siapkan," ujarnya.

Masyarakat sendiri sudah dapat mendaftar program bernama Mudik Gratis Pemprov Jabar SELAMANYA (Selamat, Aman, dan Nyaman) tersebut di Kantor Dishub Jabar, Jalan Sukabumi, kota Bandung sejak Rabu (20/3). Masa pendaftaran akan ditutup pada 20 Mei mendatang.

Untuk moda bus besar tujuan Solo dan Yogyakarta (via utara & selatan) pemberangkatan akan dilangsungkan pada Sabtu 1 Juni 2019 nanti. Sedangkan untuk Moda Kereta Api, akan menggunakan Kereta Mutiara Selatan dari Stasiun Bandung-Stasiun Gubeng Surabaya, pemberangkatan Ahad, 2 Juni 2019.

"Tujuan dari program ini juga untuk mengurangi kendaraan dan juga meningkatkan tingkat keselamatan juga tercapai," katanya.

Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau setiap perusahaan agar menyediakan layanan mudik gratis kepada karyawan. Khususnya, kepada perusahaan memiliki pegawai banyak. Hal tersebut dilakukan guna mengatasi membludaknya volume kendaraan dan kecelakaan di jalan raya.

"Saya imbau kalau bisa jangan naik motor ya kalau yang punya pegawai banyak  saya imbau perusahaan perusahaannya mengkoordinasikan untuk memberikan hadiah kemudahan mudik bareng ke zona-zona," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (20/3).

Menurut Emil, setiap oramg selalu antusias dengan sesuatu yang gratis. Karena itu, pihaknya akan mengupayakan memfasilitasi masyarakat tanpa harus memungut biaya. Setidaknya, hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pihaknya dalam memberikan kenyamanan.

"Memfasilitasi kenyamanan warga kita banyakin.  Bisa dengan koneksi instansi banyak juga yang mudik gratis melalui swasta tapi dikelola manajemen koordinasinya oleh kita," katanya.

Emil menilai, arus mudik di tahun ini akan lebih terkendali dengan adanya jalan tol ke Jawa Utara. Dengan sarana itu, para pemudik pun bisa lebih cepat sampai ke tempat tujuan.

"Feeling saya dengan tol Utara itu harusnya jauh lebih cepatnya jadi tahun ini makin membaik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement