Selasa 19 Mar 2019 21:13 WIB

Lombok Timur Alami Kerusakan Parah Akibat Gempa

Gempa itu juga mengakibatkan longsor di Kawasan Air Terjun Tiu Kelep, Lombok Utara.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nughroho
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nughroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diguncang gempa Ahad (17/3) kemarin mengalami kerusakan cukup parah. Kini pemerintah daerah (pemda) Lombok Timur masih mendata kerugian di tempat itu. "Kerusakan parah terjadi di Lombok Timur," kata Kasubdit Tanggap Darurat BNPB Budhi Erwanto saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/3).

Kendati demikian pihaknya belum memiliki data angka pasti kerugian di wilayah itu. Ia menyebut pemerintah daerah Lombok Timur mendata kerugian para korban dan nantinya diusulkan kembali termasuk kebutuhan bantuan rumah. Lebih lanjut ia menyebut data terbaru gempa di Lombok Timur masih sama seperti yang disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (18/3) kemarin.

Baca Juga

Sebelumnya BNPB merilis bencana gempa bumi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (17/3) kemarin membuat sedikitnya tiga jiwa meninggal. Dua korban yang meninggal adalah wisatawan asing. "Gempa yang terjadi di Lombok Timur kemarin adalah gempa tektonik berkekuatan 5,4 skala richter (SR) yang berpusat di darat. Sebanyak tiga jiwa meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers update bencana, di Jakarta, Senin.

Ia menyebutkan, gempa itu mengakibatkan longsor di Kawasan Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara dan dua wisatawan asal Malaysia tengah berkunjung di tempat itu kemudian menjadi korban. Ketika gempa mengguncang, batu-batu di air terjun tersebut runtuh dan menimpa wisatawan asing tersebut. Akibatnya mereka meninggal di tempat.

Sementara itu, ia menambahkan, satu orang lainnya yang juga korban tewas adalah warga lokal. Selain korban tewas, ia menyebut sebanyak 182 orang luka-luka dan 2.108 penduduk terdampak. Sementara itu kerusakan bangunan baik rumah rusak sedang, rusak ringan, rusak berat tercatat sebanyak 526 unit.

Gempa susulan terus terjadi. Tercatat sebanyak 37 gempa susulan terjadi setelah gempa utama tersebut. "Kami tetap pantau karena gempa susulan terus berlangsung. Kami koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement