Selasa 19 Mar 2019 19:19 WIB

Pelajar Gakin Tembus Perguruan Tinggi, Minim

Pendidikan merupakan modal berharga bagi individu untuk mengembangkan diri.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustopa.
Foto: Dok Pribadi
Ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustopa.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Ketua DPW Partai Nasdem Jabar, Saan Mustopa, mengaku prihatin dengan sektor pendidikan saat ini. Salah satunya, soal akses pelajar dari keluarga miskin yang ingin menempuh pendidikan di perguruan tinggi, masih minim. Sehingga, mimpi masyarakat tak mampu untuk kuliah, banyak yang kandas di tengah jalan.

"Warga miskin, sudah selayaknya mendapat prioritas untuk mendapat beasiswa. Supaya, mereka bisa bebas memilih dan masuk di perguruan tinggi yang ada di Indonesia," ujar Saan, yang juga sebagai caleg DPR dari Dapil VII Jabar ini, Selasa (19/3).

Melihat kondisi ini, dirinya melalui Saat Mustopa Center, berupaya membantu pelajar miskin. Supaya, bisa kuliah di perguruan tinggi yang disukainya. Saat ini, sudah banyak pelajar dari berbagai daerah di Jabar, yang telah menyenyam pendidikan tinggi. Bahkan, sudah ada yang lulus jadi sarjana.

Karena itu, Saan akan berupaya membantu warga miskin untuk bisa mengakses pendidikan secara maksimal. Mengingat, pendidikan merupakan modal yang sangat berharga bagi individu untuk mengembangkan diri. Sekaligus mengurangi pengangguran. 

"Akses untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas harus dibuka selebar-lebarnya bagi seluruh pelajar termasuk pelajar dari kalangan yang kurang mampu," ujarnya.

Tak hanya beasiswa saja, di Saan Mustopa Center juga sering melakukan pelatihan-pelatihan pendidikan dan kepemimpinan. Sasarannya, tentu anak muda dan pelajar untuk mengembangkan diri. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan generasi muda ini bisa mengembangkan bakat dan potensinya.

"Kami juga mendukung langkah pemerintah pusat, melalui Kemendikbud dan Pemrov Jabar yang telah memrioritaskan pendidikan. Namun, akses bagi pelajar miskin sebaiknya dibuka lebar," ujarnya.

Di sektor pendidikan, Pemprov Jabar mendorong supaya pendidikan bisa mengatasi persoalan pengangguran. Salah satunya, melalui program pendidikan vokasi industri.

Seperti yang diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pendidikan vokasi industri menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran. Pendidikan ini,  akan menciptakan jalinan kerja sama yang sinergis antara SMK dan kalangan industri dalam penyerapan tenaga kerja.

"Jabar, sebagai provinsi dengan penduduk terbanyak, dengan vokasi ini diharap bisa mengatasi pengangguran," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement