REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pasar Tanggul Surakarta menjadi pasar terbaik untuk penderita difabel. Pasar ini pun berhasil memperoleh penghargaan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Pasar yang direvitalisasi secara total pada tahun 2015 itu memang sengaja berkonsep ramah disabilitas.
Tujuannya adalah penyandang disabilitas terutama tunadaksa bisa melakukan aktivitas belanja tanpa terkendala oleh rute yang terlalu banyak anak tangga atau kemiringan jalan yang berlebih. Lurah Pasar Rakyat Tanggul Surakarta Dwi Prasetya Wibowo mengatakan beberapa fasilitas ramah disabilitas yang ada di pasar tersebut di antaranya travelator, toilet duduk, dan selasar dengan lebar. Sehingga memudahkan konsumen yang menggunakan kursi roda saat berpapasan ketika melewati Selasar.
Selain itu, pasar dengan jumlah penjual sebanyak pedagang tersebut juga dilengkapi dengan klinik, mushalla, ruang laktasi, dan ruang paguyuban. Ia mengatakan pasar yang diresmikan pada tanggal 1 Juni tersebut terdiri dari dua lantai. Lantai satu digunakan untuk berjualan kebutuhan pokok, di antaranya sembako, daging ayam, dan daging sapi.
Sedangkan untuk lantai dua, digunakan berjualan jajanan pasar, warung makan, dan pakaian. Ia mengatakan pasar tersebut berdiri di atas lahan seluas 2.400 m2. Dwi mengatakan, luas bangunan yang disiapkan 2.600an.
Untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna kendaraan, pihak pasar juga menyediakan lahan parkir baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Ia mengatakan untuk kendaraan roda dua berkapasitas kendaraan, sedangkan roda empat sebanyak delapan delapan unit.
Stand kami juga menyediakan titik loading untuk bongkar muat barang dagangan. Pasar Tanggul sendiri bukan merupakan salah satu pasar besar di Kota Solo, bahkan hanya ramai di jam-jam tertentu. Untuk pagi hari, dikatakannya, pasar mulai ramai pukul 05.00 hingga 10.00 WIB.