Senin 18 Mar 2019 17:32 WIB

Wagub Jabar: Pendidikan Vokasi Solusi Atasi Pengangguran

Pendidikan vokasi akan menjalin kinerja dan kerja sama antara SMK dan industri.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pendidikan vokasi industri menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran. Menurut dua, hal itu akan menciptakan jalinan kerja sama yang sinergis antara SMK dan kalangan industri dalam penyerapan tenaga kerja.

"Pendidikan vokasi menjadi solusi mengatasi masalah pengangguran di Jabar," ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutannya di peluncuran pendidikan vokasi industri di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/3).  Terlebih, dengan penduduk Jabar yang paling banyak di antara provinsi lainnya, maka pengangguran agak banyak dibandingkan dengan yang lain.

Baca Juga

Uu mengatakan, kegiatan pendidikan vokasi ini adalah solusi untuk penyerapan tenaga kerja dan penambahan keterampilan kepada lulusan SMK. Namun, dalam perjalanannya, pendidikan SMK mengalami kendala. Misalnya, belum terhubungnya antara kurikulum pendidikan dengan dunia usaha membuat lulusan tidak diserap dunia usaha yang ada. Akibatnya, Jabar memiliki banyak pabrik dan perusahaan tetapi banyak pula penganggurannya.

Uu mengaku prihatin ketika perusahaan di Jabar banyak mempekerjakan orang dari luar Jabar. Seharusnya, perusahaan yang beroperasi di Jabar dapat memprioritaskan warga Jabar untuk menjadi pekerjanya.

"Tetapi, kami merasa bangga di Sukabumi, seperti di PT Indofood, (pekerja) mayoritas berasal dari Jawa Barat," kata Uu. Oleh karena itu, Pemprov Jabar menyampaikan terima kasih atas penyerapan tenaga kerja tersebut.

Di masa yang akan datang, ungkap Uu, jika ada perusahaan yang berdiri di Jabar, setiap dunia usaha memprioritaskan orang Jabar dalam penyerapan tenaga kerjanya. Hal ini akan membantu mengurangi masalah pengangguran

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement