REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI --Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng telah dibuka kembali dan kembali beroperasi, Senin (18/3). TPA satu-satunya milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi itu dibuka setelah tuntutan warga dikabulkan oleh Pemkab Bekasi.
TPA seluas 11,6 hektar itu mulai dibuka kembali Senin pagi pukul 09.00 WIB. Puluhan truk sampah langsung berdatangan dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. TPA ini 14 hari ditutup paksa oleh warga desa.
Menurut data yang dicatat staf UPTD TPA Burangkeng, Silvia, sudah sebanyak 30 truk sampah yang masuk sejak dibuka hingga pukul 11.00 siang. "Iya ada 30 truk. Semuanya bermuatan penuh. Rata-rata setiap truk itu bawa 7 ton," ungkap Silvia di titik timbangan truk di kantor UPTD TPA Burangkeng.
Beberapa sopir truk yang datang mengakui, di hari pertama TPA ini dibuka, mereka akan bekerja lebih ekstra karena sampah sudah menumpuk sejak 14 hari yang lalu untuk segera diangkut.
"Kalau normal kan jalan cuma satu kali sehari. Sekarang numpuk gini, mungkin dua sampai tiga kali jemput ini," kata sopir truk untuk wilayah perumahan di Kecamatan Tambun, Ali Santoso (43), sembari memperlihatkan catatan timbangan truknya yg seberat 5,8 ton itu.
Hal serupa juga diungkapkan sopir truk sampah untuk Pasar Tambun, Rosman (45), yang mengatakan akan membawa sampah sampai dua atau tiga kali dalam sehari ini. "Pasar Tambun udah numpuk. Udah parah. Bisa jalan dua kali sehari ini, mah," katanya.
Salah satu sopir truk untuk Pasar Lemahabang, Ahmad Nursidik (22) juga mengatakan hal senada, ia akan bekerja lebih ekstra untuk membawa tumpukan sampah yang sudah menggunung di pasar tersebut. Ia pun menyatakan, pengangkutan sampah-sampah itu tidak akan selesai dalam satu hari, meski semua truk dikerahkan.
"Gak bisa muat satu kali aja ini karena udah numpuk banget. Kalau saya karena ambilnya jauh di Pasar Lemahabang, mungkin cuma sempat sekali angkut hari ini," kata Nursidik kepada Republika, Senin (18/3)
Berdasarkan pantauan Republika, di titik TPA Burangkeng aktivitas sudah berlangsung normal kembali. Truk sampah sudah berdatangan untuk membongkar muatan sampah yang penuh di truk masing. Alat-alat berat di titik TPA juga sudah beroperasi kembali guna menata tumpukan sampah itu. Warga juga sudah tidak ada lagi berjaga-jaga untuk menghambat truk sampah masuk ke lokasi.