REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Hanya beberapa jam pasca melakoni debat calon wakil presiden si Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (17/3) Sandiaga Uno langsung terbang ke Jawa Timur untuk kembali berkampanye. Di Jawa Timur, Sandiaga menyambangi Kabupaten Mojokerto untuk menggelar dialog dengan petani, buruh dan pelaku UMKM di Desa Watesnegoro.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengaku menerima keluhan dari para petani, diantaranya adalah tingginya harga pupuk dan buruknya kesejahteraan petani. Kemudian buruh juga curhat soal upah yang rendah, tidak sebanding dengan harga-harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi. Sementara pelaku UMKM mengeluhkan bahan baku yang semakin mahal.
“Seperti distribusi pupuk yang lancar, benih-benih dan obat-obatan yang terjangkau harganya dan hasil produksi pertanian jangan sampai anjlok saat panen. Karena kebijakan impor saat panen,” ujar Sandiaga dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (18/3).
Lanjut Sandiaga, keluhan ini, hampir merata di seluruh Indonesia. Inilah, Sandiaga menjelaskan, yang membuatnya bersama Prabowo akan fokus pada pembangunan manusia. Maka untuk mengatasi hal itu tersebut tidak hanya fokus pada pembangunan fisiknya saja. Hal inilah, kata Sandiaga, yang menjadi pembeda antara Prabowo-Sandiaga dengan pemerintahan saat ini.
“Pembangunan Indonesia ke depan, fokus ke pembangunan manusia bukan hanya fokus pembangunan fisik. Jelas perbedaan pendekatan prabowo-Sandiaga dengan pemerintahan yang sekarang. mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat menetapkan pilihan secara mantap tanggal 17 April 2019,” tegas Sandiaga.