Senin 18 Mar 2019 12:54 WIB

Usai Debat, Kiai Maruf Merasa Plong

Maruf merasa telah menyampaikan semua hal yang diketahui untuk indonesia maju

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Cawapres No 01 KH Ma'ruf Amin saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres No 01 KH Ma'ruf Amin saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin merasa lega setelah menjalani Debat Pilpres 2019 pada Ahad (17/3) malam. Kiai Ma'ruf merasa sudah menyampaikan semua gagasannya tentang isu ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan serta sosial dan budaya kepada masyarakat.

"Ya legalah, kan sebelum debat kayaknya tuh punya beban bagimana nanti debat, apakah saya bisa menyampaikan visi misi dengan baik. Saya merasa setelah debat saya plong. Intinya merasa telah menyampaikan semua hal yang saya ketahui untuk indonesia maju," ujar Kiai Ma'ruf di sela-sela kunjungan silaturrahminya ke Jawa Timur, Senin (18/3).

Baca Juga

Sejumlah pihak banyak yang terkejut atas penampilan KH Ma'ruf yang di luar ekspetasi. Karena itu, Kiai Ma'ruf bersyukur jika masyarakat memberikan respons positif teehadap penampilannya.

"Ya Alhamdulillah kalau responsnya positif, artinya apa yang saya persiapkan selama ini untuk membaca, mendengar, berdiskusi ternyata punya efek bagus," ucap Mustasyar PBNU ini.

Kiai Ma'ruf juga kerap menggunakan istilah menarik saat berdebat dengan Cawapres nomor urut 02, KH. Ma'ruf Amin, seperti istilah ten years challenge dan infrastruktur langit. Menurutnya, istilah itu muncul begitu saja, tanpa terkonsep.

"Mungkin itu jiwa saya memberikan penguatan pematangan terhadap masalah yang dihadapi bangsa. Kemudian muncul dari istilah-istilah saat berkomunikasi dengan masyarakat banyak dan menarik sehingga bisa dicerna," kata Kiai Ma'ruf.

Dalam debat itu, Kiai Ma'ruf juga menyelipkan ayat Alquran untuk memperkuat pandangannya. Ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan, ayat-ayat itu juga keluar secara spontan tanpa direncanakan sebelumnya.

"Saya kan biasa membunyikan ayat itu. Tapi kalau ada sambungannya, tinggal muncul begitu saja," jelas Kiai Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement