Senin 18 Mar 2019 09:25 WIB

Korban Longsor Air Terjun Lombok Sudah Dievakuasi Senin Pagi

Korban dievakuasi dari longsoran air terjun Tiu Kelep di Lombok Utara

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Christiyaningsih
Seorang wisatawan korban selamat tanah longsor akibat gempa bumi mendapatkan perawatan medis oleh petugas di Puskesmas Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Ahad (17/3/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang wisatawan korban selamat tanah longsor akibat gempa bumi mendapatkan perawatan medis oleh petugas di Puskesmas Bayan, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Ahad (17/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim gabungan yang terdiri atas Basarnas Mataram hingga TNI berhasil mengevakuasi satu korban yang tertimpa longsor di air terjun Tiu Kelep, Senaru, Lombok Utara. Evakuasi berlangsung pada Senin (17/3) pagi.

"Korban berhasil dievakuasi pukul 08.30 WITA dan dibawa menuju rumah sakit umum daerah (RSUD) NTB," ujar Humas Basarnas Mataram I Gusti Lanang Wiswananda di Mataram, NTB, Senin (18/3) pagi.

Lanang mengatakan proses evakuasi pagi ini merupakan lanjutan dari proses evakuasi yang dilakukan pada Ahad (17/3) di air terjun Tiu Kelep. Kemarin air terjun Tiu Kelep mengalami longsor akibat gempa.

Sebelumnya, tim gabungan berhasil mengevakuasi dua korban meninggal dunia yakni Tommy (14) dari Senaru, Lombok Utara, dan Tai Sieu Kim (56) dari Malaysia. Lanang menyampaikan korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi pada pagi ini adalah warga Malaysia. Korban juga merupakan wisatawan saat gempa terjadi. Kendati begitu, Lanang belum bisa mengungkapkan identitas korban meninggal yang baru dievakuasi. "Untuk identitas masih didata oleh imigrasi," kata Lanang.

Sebelumnya, kata Lanang, proses evakuasi dihentikan sementara pada Ahad (17/3) malam mengingat kondisi cuaca di lokasi sedang hujan. Keputusan ini diambil untuk menghindari kemungkinan longsor susulan.

Lanang menambahkan selain tiga korban meninggal dunia, Basarnas Mataram mendata 21 korban luka yang terdiri atas 14 warga Malaysia dan tujuh warga Lombok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement