REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau menyatakan penanggulangan titik-titik api saat ini difokuskan ke wilayah Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
"Fokus pemadaman hari ini di Rangsang dan Siak Kecil. Dua helikopter pengebom air kita terbangkan ke sana hari ini," kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger di Pekanbaru, Ahad (17/3).
Edwar yang juga menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau tersebut menuturkan kedua helikopter yang dikerahkan mengatasi kebakaran dari udara itu terdiri dari satu unit MI-8 dan Bell 412. Helikopter MI-8 bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana diterbangkan ke Pulau Rangsang, sementara Bell 412 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diarahkan ke Siak Kecil, Bengkalis.
"Sejak pagi tadi sudah beroperasi ke sana memperkuat tim Satgas darat," ujarnya.
Untuk kegiatan penyemaian garam di awan atau Teknologi Modifikasi Cuaca belum dilakukan. Satgas masih menunggu informasi dari BMKG kapan potensi awan di wilayah Riau bisa dilakukan TMC.
"Hari ini TMC belum ada, kita masih menunggu info dari BMKG terkait awan potensial, tapi kita sudah siap," katanya.
Satgas Karhutla saat ini diperkuat 11 unit helikopter yang disiapkan untuk memperkuat pemadaman kebakaran lahan melalui operasi pengeboman air. Di antaranya dua unit heli dari BNPB yaitu Kamov KA-32 (PK-IKR) dan Mi8-MTV (RA-22700). Kemudian satu heli dari KLHK yaitu Bell 412 (PK-DAS). Selain itu, juga heli bantuan Sinarmas sebanyak 3 unit Heli, terdiri dari Superpuma S332L1 (N5893Y), Superpuma AS332C (PK-DAN) dan Mi-8 (P2-MHL).
Selanjutnya dari BKO TNI dan polisi ada 5 unit Heli terdiri dari Puma TNI-AU (HT-3309), Puma TNI-AU (HT-3314), Bell 412 TNI-AD (HA-5174), Bell 412 TNI-AD (HA-5167) dan Bell 429 Polisi (P-3202). Hingga saat ini setidaknya sudah tujuh juta liter air yang sudah ditumpahkan dari udara untuk memadamkan api. Sejak Januari hingga pertengahan Maret ini, heli tipe Kamov KA-32 PK-IKR paling banyak menumpahkan air melalui udara di Riau, sebanyak 4.016.000 liter.
"Sedangkan untuk Teknologi Modifikasi Cuaca ada 1 unit Pesawat jenis Cassa 212 (A-2107)," ujar Edwar.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, peningkatan jumlah titik panas di Riau saat ini sebanyak 88 titik. Dari jumlah tersebut BMKG menemukan ada 62 titik api yang beepotensi cukup besar menyulut kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
Dari 62 titik api tersebut paling banyak ditemukan di wilayah Bengkalis yang mencapai 19 titik. Disusul Meranti 14 titik, kemudian Dumai ada 9 titik, Indragiri Hilir 8 titik, Indragiri Hulu 6 titik serta Pelalawan dan Rokan Hilir masing-masing ada 3 titik.