Ahad 17 Mar 2019 22:44 WIB

Maruf Amin Janjikan Dana Abadi Kebudayaan

Pengembangan budaya saat ini sudah dilakukan melalui Badan Ekonomi Kreatif

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Cawapres No 01 KH Ma'ruf Amin saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres No 01 KH Ma'ruf Amin saat mengikuti debat Cawapres Pilpres 2019 di Jakarta, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan fokus pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam bidang kebudayaan salah satunya dengan menyiapkan dana abadi kebudayaan. Hal itu diungkapkan Ma'ruf untuk pengembangan kebudayaan bisa optimal.

"Selain anggaran yang tersedia, bahwasanya kita akan menyiapkan dana abadi kebudayaan, supaya kebudayaan ini makin berkembang di samping ada dana abadi pendidikan, dana abadi riset, shingga kebudayaan bisa berkembang," ujar Ma'ruf dalam debat calon wakil presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/3).

Baca Juga

Menurutnya, pengembangan budaya juga saat ini sudah dilakukan melalui badan ekonomi kreatif. Ia menilai dengan strategi tersebut, ia meyakini dapat mengoptimalkan perkembangan kebudayaan. 

Selain itu, paslon nomor 01 juga fokus untuk melakukan konservasi budaya dan mempromosikan budaya Indonesia ke luar negeri. Hal ini agar kebudayaan Indonesia bisa lebih dikenal dunia luar.

"Kita adakan festival kebudayaan di berbagai negara di dunia, ini adalah cita-cita besar yang insy Allah kami juga akan membangun semacam opera seperti opera yang ada di Sydney untuk exhibition dan pertunjukan untuk kebudayaan-kebudayaan kita," ujar Ma'ruf.

Debat cawapres merupakan debat ketiga Pilpres 2019 yang mengusung tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ketiga ini hanya mempertemukan cawapres kedua kubu, yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Selatan.

Pertanyaan disusun oleh sembilan orang panelis. Diantaranya, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu, Pegiat Budaya yang merupakan mantan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Chairil Effendy MS, Rektor Universitas Syiah Kuala Aceh Samsul Rizal, Rektor UIN Sunan Kalijaga KH. Yudian Wahyudi.

Selain itu, ada juga, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Subhilhar, Budayawan Radhar Panca Dahana, Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia David S Perdanakusuma dan Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement