REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Berbagai isu kemanusiaan yang berkaitan dengan kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) sering terjadi. Hal ini tentu menjadi perhatian karena banyaknya pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Konsulat Republik Indonesia untuk Kota Kinabalu, Malaysia, Andhika Bambang Supeno mengatakan, kerja sama internasional dibutuhkan TKI untuk mendapatkan perlindungan hukum atas berbagai tindakan kejahatan. Khususnya kerja sama pemerintah Indonesia dengan Malaysia dan Thailand. Sebab, TKI banyak tersebar di negara tersebut.
Menurutnya, kerja sama ini penting untuk dilakukan. Hal ini karena TKI sering kali menjadi korban kejahatan kemanusiaan seperti penipuan tenaga kerja ilegal, penculikan dan kekerasan.
"Pemerintah Indonesia harus bisa melakukan diplomasi agar bisa memberikan advokasi bagi TKI," kata Andhika saat pembukaan 5th International Student Conference On Humanity Issues di Gedung Pacasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (14/3).
Sementara, dosen Prodi Hubungan Internasional UMY, Magdy Behman mengatakan, pendekatan agama dan budaya sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan. Menurutnya, perbedaan agama dan budaya bukan menjadi masalah untuk mengelompokkan orang lain. Bahkan, nilai yang terkandung di setiap agama dapat saling memahami dan menerima perbedaan.
"Melalui pemahaman akan perbedaan, hal ini bisa memiliki kontribusi untuk bisa menyelesaikan permasalahan kemanusiaan," kata Magdy.