Kamis 14 Mar 2019 16:57 WIB

Korem 162/WB Bangun 70 Huntara di Lombok

Huntara ini akan diprioritaskan untuk lanjut usia, balita.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Huntara Terkendala Listrik: Hunian sementara (Huntara) yang telah selesai dibangun belum dapat dihuni oleh warga korban bencana karena belum tersedianya aliran listrik, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (23/2/2019).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Huntara Terkendala Listrik: Hunian sementara (Huntara) yang telah selesai dibangun belum dapat dihuni oleh warga korban bencana karena belum tersedianya aliran listrik, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (23/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Operasi teritorial (Opster) yang digelar oleh TNI mulai Januari 2019 melibatkan personel TNI di wilayah Korem 162/WB membangun sebanyak 70 rumah hunian sementara (huntara). Huntara ini ada di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Barat.

Tim pengawas dan evaluasi (Wasev) Opster TNI yang dipimpin langsung Paban I/Ren Ster TNI Kolonel Inf Agustinus bersama rombongan yang didampingi Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani pada Kamis (14/3) telah melakukan peninjauan dan pengecekan sasaran fisik pelaksanaan kegiatan Opster di Desa Tamansari, Kecamatan Gunungsari Lombok Barat.

Seusai peninjauan, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani dalam menyampaikan Korem 162/WB dan tim Opster TNI melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) terhadap huntara yang dibangun dalam program Opster TNI sekitar 70 huntara di Kabupaten Lobar dan Lombok Utara.

"Alhamdulillah sudah mencapai 90 persen, hanya listrik yang belum terpasang namun sudah diajukan ke PLN," ujar Rizal di Lombok Barat, NTB, Kamis (14/3).

Rizal menyampaikan huntara ini nantinya akan diprioritaskan untuk lanjut usia, balita, dan cacat apabila ada.

"Adapun spesifikasinya disesuaikan dengan kondisi TNI AD dengan warna hijau, agar ada kesan dengan keberadaan TNI AD di wilayah," lanjut Rizal.

Sementara Paban I/Ren Ster TNI Kolonel Inf Agustinus memberikan apresiasi kepada Danrem selaku Dansatgas Opster TNI.

"Berdasarkan pantauan, bangunan sudah maksimal karena sebelumnya dalam perencanaan tidak diplester dan dicat namun ternyata ini upaya Danrem selaku Dansatgas Opster TNI sehingga bangunan terlihat bagus dan nyaman untuk ditempati," kata Agustinus.

Agustinus menambahkan, pembangunan 70 huntara merupakan kebijakan pimpinan TNI bersama pemangku kebijakan yang disesuaikan dengan besaran alokasi anggaran dalam bentuk bantuan stimulan dari Mabes TNI bersinergi dengan pemda untuk membantu masyarakat.

"Selain pembangunan 70 unit Huntara, ada juga pembuatan sumur bor dibeberapa lokasi khususnya lokasi yang memang sangat membutuhkan baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa yang terdampak gempa," ucap Agustinus.

Kepala Dusun Medas Bawah Bageq, Desa Tamansari, Lukmannul Hakim mengucapkan terima kasih kepada TNI atas pembangunan rumah Huntara bagi warganya di Dusun Medas Bawah bageq.

"Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini, warga bisa menempati rumah Huntara sesuai dengan arahan mengingat bangunan tenda yang digunakan juga sudah banyak yang lapuk dan sobek," ucap Hakim.

Selain itu, Hakim juga menyampaikan data warga yang akan menempati rumah Huntara bantuan Opster TNI sudah ada dengan skala priorotas seperti arahan dari Danrem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement