Kamis 14 Mar 2019 12:41 WIB

Cerita Warga Bandung Menyortir Surat Suara Pemilu

Setiap surat suara yang dilipat, warga memperoleh Rp 100.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Ratusan warga tengah menyortir dan melipat surat suara pemilu 2019 di Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung di Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (14/3).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Ratusan warga tengah menyortir dan melipat surat suara pemilu 2019 di Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung di Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Suhaemi (38 tahun), warga Kampung Junti Girang, Desa Banyusari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung begitu cekatan saat melipat surat suara pemilihan umum (pemilu) 2019 di gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung di Kampung Sawah, Kamis (14/3). Ia bersama 31 rekannya dari Desa Banyusari membagi tugas untuk menyortir dan melipat surat suara. 

Dirinya bertugas menipiskan surat suara yang sudah dilipat sebelumnya. Surat suara ditipiskan menggunakan pipa kecil agar surat suara lebih padat.

Baca Juga

"Saya baru tiga hari di sini melipat surat suara, diajak sama pengurus di Desa Banyusari," ujarnya saat ditemui di gudang logistik KPU Kabupaten Bandung, Kamis (14/3). 

Ia mengaku senang bisa ikut bekerja melipat surat suara. Sebab, menurutnya yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Dengan ikut bekerja menyortir dan melipat suara menambah pemasukan keuangan keluarga. 

photo
Ratusan warga tengah menyortir dan melipat surat suara pemilu 2019 di Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung di Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (14/3).

"Ngisi waktu, dapur juga ngebul. Dari pada di bumi (di rumah). Sehari-hari ibu rumah tangga," ujarnya.

Suhaemi mengungkapkan pekerjaan melipat surat suara pun menjadi ajang hiburan bagi dirinya. Terlebih ia melipat tidak sendiri namun dengan ibu-ibu yang lainnya. Sehingga pekerjaaannya menjadi lebih mudah dan tidak terasa.

"Resep (suka), hiburan. Daripada ngegosip, ada tambahan pemasukan. Di rumah juga bosan," ungkapnya.

Dirinya mengaku jumlah orang di timnya sebanyak 32 orang yang memiliki tugas berbeda-beda. "Target 60 dus per hari, satu dus isinya 500 lembar. Personel 32 orang," katanya. 

Pengawas logistik KPU Kabupaten Bandung, Dedi Darsono (50) mengungkapkan beberapa gudang logistik KPU yang melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara sudah selesai. Sementara di gudang Kampung Sawah masih berjalan karena sisa dari logistik yang berada di Gudang Junti. 

"Penyortiran dan pelipatan surat suara di Gudang Solokan Jeruk beres, dapil 3, 4 dan 5. Di Gudang Citaliktik beres untuk dapil 6. Gudang Kampung Sawah udah beres dapil 1 dan 7. Gudang Junti gak bisa dipakai jadi dipindahkan ke Kampung Sawah untuk dapil 2," katanya.

Menurutnya, penyortiran dan pelipatan surat suara dilakukan untuk empat jenis surat suara yaitu DPR RI, DPRD Provinsi, Kabupaten dan DPD RI. Sementara surat suara pemilihan presiden direncanakan datang Sabtu (16/3) mendatang. 

photo
Ratusan warga tengah menyortir dan melipat surat suara pemilu 2019 di Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung di Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (14/3).

"Warga yang menyortir dan melipat surat suara dibayar per lembar Rp 100. Proses penyortiran dan pelipatan diawasi oleh Panwaslu, Bawaslu dan aparat kepolisian," katanya.

Ia mengatakan, tahapan pertama penyortiran surat suara yang tersimpan dalam bungkus dibuka dan disortir. Kemudian dilipat dan dilakukan pengepakan. Menurutnya, proses penyortiran dan pelipatan surat suara sudah dilakukan sejak awal Maret.

"Dilihat, ada yang cacat atau gak nanti dipisahkan, baru dilipat terus proses pengepakan. Yang rusak ditaruh ditempat terpisah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement