REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Manajemen Hotel Royal Asnof di Kota Pekanbaru mengakui kecolongan dengan insiden anjloknya lift hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa di ibu kota Provinsi Riau tersebut. Hotel namun bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Juru Bicara Hotel Royal Asnof, Hari Setiawan, Rabu (13/3), menjelaskan bahwa lift yang anjlok tersebut merupakan lift barang. Sementara, manajemen hotel dengan tegas melarang lift barang digunakan karyawan, melainkan hanya diperuntukkan mengangkut properti hotel.
"Sampai saat ini jelas aturannya, sesuai standar operasi prosedur hanya untuk barang. Untuk itu, kami merasa kecolongan dengan insiden ini," kata Hari yang juga menjabat sebagai Room Division Manager tersebut.
Meski begitu, dia menuturkan pihaknya bertanggung jawab penuh atas insiden memilukan yang merenggut nyawa Mario S Mandala Putra (19) itu. Hari mengatakan Mario, korban meninggal anjloknya lift itu merupakan siswa magang dari SMK Ekatama di Pekanbaru.
Korban telah dua bulan terakhir magang di hotel berbintang tiga tersebut. Pihak hotel, lanjutnya, terus menjalin komunikasi dengan pihak keluarga. "Kami terus berkomunikasi dan sepakat akan diselesaikan secara kekeluargaan," tuturnya.
Lebih jauh, Hari juga mengklarifikasi jika lift barang yang anjlok itu bukanlah akibat dari putusnya sling atau kabel. Dia memastikan bahwa kabel dalam kondisi utuh dan baik. Dia menuturkan, dari teknisi disebutkan bahwa lift mengalami "loss" sehingga turun dengan kecepatan tinggi.
"Pertama kami klarifikasi bahwa lift tidak amblas. Tidak putus kabelnya seperti kabar yang beredar. Tapi itu istilahnya "loss" sehingga turun dengan kecepatan lebih tinggi," ujarnya.
Sementara itu, dia menuturkan dari keterangan saksi-saksi, disebutkan jika saat kejadian ada lima orang terdiri dari empat karyawan dan korban yang sempat menggunakan lift tersebut. Terdiri dari tiga orang dari lantai empat, selanjutnya dua lainnya dari lantai tiga.
"Nah ketika di lantai tiga, tinggal berdua. Korban dan seorang karyawan kami. Tiba-tiba, lift mengalami masalah dan loss. Satu pengguna berhasil keluar dan korban tetap di dalam hingga lift turun dengan cepat," jelasnya.
Terlepas dari insiden tersebut, manajemen hotel mengaku sangat sedih dengan kejadian ini dan menegaskan mendukung penuh penyelidikan yang kini dilakukan oleh polisi.
Kapolsek Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Kompol Pribadi mengatakan penyidik mengagendakan pemeriksaan saksi-saksi terkait insiden tersebut. Pribadi menjelaskan insiden jatuhnya lift dari lantai empat hotel Royal Asnof yang beralamat di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru terjadi pada Sabtu (9/3) akhir pekan lalu. Sementara korban meninggal pada Senin dinihari (11/3) setelah mendapat perawatan intensif serta tindakan operasi.