Rabu 13 Mar 2019 11:27 WIB

Harga Cabai di Ambon Terus Merosot

Pasokan yang lancar dan banyak membuat harga cabai turun.

Cabai merah.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Cabai merah.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku mencatat harga berbagai jenis kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Ambon masih normal. Kecuali cabai yang bergerak turun setelah tiga hari lalu naik cukup tinggi.

"Harga cabai sudah kembali turun, arus pasok dari sentra cukup banyak dan lancar kembali membuat para pedagang menurunkan harga jual kepada para pembeli," kata Dede Bandjar Petugas pemantauan dan pengawasan harga dari Disperindag Provinsi Maluku di Ambon, Rabu (13/3).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, hasil pemantauan yang dilakukan di pasar Batu merah, Mardika dan Gotonmg Royong para pedagang mematok harga cabai rawit rata-rata Rp 55 ribu/kg atau turun dari sebelumnya Rp 75 ribu, cabai merah biasa Rp 45 ribu/kg, turun dari sebelumnya Rp 55 ribu, dan cabai keriting panjang Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu/kg.

Sedangkan kebutuhan lain masih terbilang normal, seperti harga bawang merah masih tetap dipatopk Rp 35 ribu/kg, bawang putih Rp 28 ribu/kg, kacang tanah kupas Rp 27 ribu/kg, kacang hijau rata-rata Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu/kg.

"Jadi pada umumnya sejumlah barang kebutuhan pokok masih tetap normal, akibat dari persediaan cukup banyak ditambah dengan arus pasok dari daerah lain juga lancar," ujarnya.

Sedangkan sayur wortel juga masih tetap bertahan Rp 25 ribu/kg, buncis Rp 15 ribu/kg, kentang dan kol rata-rata Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu/kg.

Untuk sayur hasil produksi petani lokal seperti daun singkong, sawi, kangkung potong maupun kangkung cabut rata-rata Rp 5 ribu/ikat, bayam merah maupun bayam putih, daun melinjo rata-rata Rp 6 ribu/ikat, terong Rp 5 ribu/empat buah, labu siam Rp 6 ribu/buah, kacang panjang Rp 6 ribu/ikat kecil, tomat buah Rp 14 ribu/kg, jagung muda Rp 10 ribu/empat buah, jagung pipilan Rp 8 ribu/kg, garam halus beryodium Rp 10 ribu/kg.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement