Rabu 13 Mar 2019 10:59 WIB

Wagub Sumbar Tuntut Kesadaran Masyarakat Tertibkan Sampah

Wagub meminta bupati wali kota membuat aturan hukum terkait sampah.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit.
Foto: Antara
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menilai sungai-sungai yang ada di Sumatera Barat masih terlihat kotor dan penuh dengan sampah. Khususnya Kota Padang, sungainya masih tergolong kotor, terutama di bagian muara sungai.

Nasrul menyebut permasalahan sampah di Kota Padang juga bermula dari kesadaran masyarakat yang masih minim. Meski di bagian hulu sungai terbilang bersih, tapi di bagian muara sampah-sampah masih terlihat mengapung di sejumlah muara sungai.

Baca Juga

"Masih banyak masyarakat kita yang tidak peduli dengan kebersihan, membuang sampah langsung ke sungai-sungai," ujar Nasrul, Rabu (13/3). Wagub menambahkan, menyangkut Muara Padang, Wali Kota diminta memberi instruksi kepada Camat dan Lurah agar seluruh masyarakat yang tinggal di sana tidak membuang sampah lagi ke sungai.

Mantan bupati Kabupaten Pesisir Selatan itu mengingat lagi mengenai rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan tentang 'Gerakan Indonesia Bersih' pada 21 Februari 2019 lalu. Masalah Gerakan Indonesia Bersih banyak juga kaitannya dengan Sumbar. Nasrul mengimbau warganya untuk kampanye berperang melawan sampah.

Nasrul menambahkan ada sorotan dari pusat mengenai kebersihan air terjun Lembah Anai. Untuk menertibkan sampah di salah satu destinasi wisata favorit di Sumbar itu menurut Nasrul  harus ada aturan dan sanksi melalui peraturan Bupati Tanah Datar. Contohnya aturan agar masyarakat yang berdagang tidak boleh menjual makanan yang akan mengakibatkan sampah.

Dalam keterangan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar Siti Aisyah menyebutkan data Dinas Lingkungan Hidup Sumbar memperlihatkan volume sampah di provinsi pada 2018 mencapai 2.392 ton per hari. Dengan rincian tertinggi jumlah sampah di Kota Padang merupakan yang terbanyak yakni 494 ton per hari kemudian Kota Bukittinggi 183 ton perhari, Kabupaten Pasaman 162,25 ton, Pasaman Barat 162,18 ton, dan Agam 145,29.

"Sementara investor pengelolaan sampah sudah ada yang datang di Padang, tetapi mereka belum bisa investasi karena kapasitas sampah sekarang masih 550 ton/hari, sedangkan mereka menginginkan 1.000 ton," ujar Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement