REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Mataram Husni Abidin mengatakan, logistik untuk menggelar pemilu seperti kotak suara hingga bilik suara sudah berada di Mataram sejak Desember karena merupakan pengadaan pada 2018. Husni menyampaikan, hanya tinggal surat suara dan hologram yang belum tiba di Mataram.
"Logistik sudah tiba semua kecuali surat suara dan hologram yang kemungkinan datang pada 15 atau 16 Maret ini," ujar Husni kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Selasa (12/3).
Husni menyampaikan kondisi logistik pemilu yang sudah berada di Mataram dalam keadaan yang baik. Adapun kerusakan beberapa logistik, kata dia, sangat sedikit dan sudah dilaporkan untuk diberikan penggantian. "Kalau yang rusak pasti ada, tapi jumlahnya sedikit dan sudah kita laporkan, akan diganti paling lambat 10 April," katanya.
Husni menyampaikan, surat suara untuk pilpres sudah selesai cetak pada Februari lalu. Sementara surat suara untuk pileg kabupaten dan kota masih dalam proses pencetakan hingga 14 Maret. "Jadi kita tinggal menunggu proses pendistribusian dari Surabaya ke Mataram," ucap Husni.
KPUD Mataram, lanjut Husni, juga akan melibatkan masyarakat dalam proses sortir dan pelipatan surat suara. KPUD NTB menargetkan proses sortir dan pelipatan surat suara dapat rampung dalam waktu dua hari sampai tiga hari.
Dengan daftar pemilih tetap (DPT) sekira 293 ribu dan 1.274 tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Mataram, Husni mengatakan, keterlibatan warga terutama yang sudah pernah bertugas dalam sortir dan pelipatan surat suara pada pemilu sebelumnya sangat dibutuhkan.
"Asumsi kita ada 1,5 juta surat suara yang akan kita lipat dan sortir, kita ingin pastikan dua tiga hari selesai, tahapan selanjutnya pengepakan per TPS. Sekarang yang kita masih sesuaikan itu besaran honor karena masih menunggu revisi dari pusat," kata Husni menambahkan.