Selasa 12 Mar 2019 22:14 WIB

Menhub Tinjau Pembangunan Bandara Jenderal Soedirman

Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga akan dikembangkan menjadi bandara komersial

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Plt  Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, meninjau pelaksanaan pembangunan  Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga, Selasa (12/3) sore.
Foto: Republika/Eko Widiyatmo
Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, meninjau pelaksanaan pembangunan Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga, Selasa (12/3) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi bandara Jenderal Soedirman Purbalingga yang akan dikembangkan menjadi bandara komersial, Selasa (12/3) sore. Dalam kesempatan itu, Menhub yang didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, sempat mendengarkan paparan dari Direktur Teknik dan Operasi PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo.

Dalam paparannya, Djoko menyebutkan, landas pacu Bandara Soedirman Purbalingga akan memiliki panjang 1.600 meter. ''Dengan landas pacu sepanjang itu, bandara Soedirman akan bisa didarati pesawat jenis ATR 72,'' jelasnya.

Meski demikian dia menyebutkan, pembangunan landas pacu sepanjang 1.600 meter tersebut, merupakan pembangunan tahap pertama. Dia menyebutkan, pembangunan tahap kedua masih dimungkinkan sehingga bandara dapat digunakan pesawat dengan jenis yang lebih besar.

Lebih dari itu Djoko menyebutkan, setelah dilakukan pengukuran ketinggian lahan calon landas pacu, terdapat beda ketinggian antara landas pacu di sisi barat dan di sisi timur. Beda ketinggiannya mencapai 8 meter. Dia menyebutkan, beda ketinggian tersebut tidak akan dilakukan perataan, mengingat biaya yang harus dikeluarkan bila dilakukan perataan lahan menjadi sangat besar.

''Beda ketinggian 8 meter tersebut masih dalam batas toleransi, dan tidak akan mengganggu aktivitas penerbangan,'' katanya.

Dari pengamatan, proses pembangunan bandara Jenderal Soedirman tersebut, hingga saat ini masih dalam tahap penataan lahan. Belum terlihat adanya kegiatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan AP II selaku pihak yang ditunjuk untuk melaksanakan pembangunan Bandara Soedirman.

Saat Menhub datang ke lokasi calon bandara, ada belasan warga yang sedang membersihkan lahan yang saat ini menjadi perkebunan jambu biji. Selain itu, juga terlihat eskavator kecil yang ikut meratakan tanah. Terkait hal ini, Menhub menyatakan proses pembangunan Bandara Soedriman akan berlangsung selama setahun.

''Rencananya akan dimulai April 2019 ini, dan selesai April 2020,'' jelasnya.

Terkait rencana pembangunan bandara tersebut, Menhub mengaku optimistis bandara Soedirman akan berkembang cukup ramai. Hal ini mengingat lokasinya yang cukup strategis, dan di sekitar wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup baik.

''Saya bandara Soedirman ini akan potensial sekali,'' jelasnya. n eko widiyatno

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement