REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menggelar pembinaan karakter dan peningkatan prestasi pelajar di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya, Selasa (12/3). Pembinaan karakter yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu, diikuti 1.800 siswa dari 50 lembaga SMP di bawah naungan Yayasan Nahdlatul Ulama (NU) se-Kota Surabaya.
Dalam motivasinya, Risma menjelaskan, di dalam kitab suci Alquran sudah dituliskan tentang berbagai hal yang harus ditinggalkan oleh umat muslim. Allah SWT memberikan larangan kepada umat manusia tentu ada alasan-alasannya. Salah satunya demi menjaga kesehatan.
"Misalkan kalau minum-minuman keras, itu akan ada jutaan sel otak kita yang mati. Jadi, ada alasan Allah SWT melarang, bukan hanya sekadar tulisan di Alquran. Jadi, anak-anakku, kalau ada orang yang tidak dikenal atau yang dikenal mengajak minum, narkoba, pergaulan bebas, jangan takut menolak," kata Risma.
Risma melanjutkan, dengan matinya sel-sel otak itu, maka otak akan rusak. Sehingga kalau otaknya rusak, tidak bisa digunakan berpikir jernih serta tidak bisa sekolah. Bukan hanya itu, sekali terpengaruh dan mencoba, akan berefek ketagihan dan sulit lepas.
"Di sekolah kalian sebenarnya punya bekal kuat, yakni ilmu-ilmu akademik dan ilmu agama. Artinya, kalian semua punya pertahanan yang kuat untuk melindungi diri dari godaan-godaan yang dilarang oleh agama," ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.
Risma menambahkan, semua orang yang ada di muka bumi pasti memiliki masalah, tak terkecuali dirinya. Dia pun mengingatkan, meskipun memiliki masalah, misalkan berasal dari keluarga kurang mampu, anak yatim, piatu, atau yatim piatu, orang tua bercerai, tetap memiliki hak yang sama untuk sukses dan berhasil.
"Yang membuktikan orang bisa berhasil atau tidak, itu dari usahanya berhasil menghadapi ujian dari Allah SWT. Kalau punya masalah, jangan lari ke narkoba atau minuman keras. Hadapi itu semua," kata Risma.
Risma kembali menegaskan, Allah SWT itu Maha Adil. Dengan demikian, bukan orang kaya dan orang pintar saja yang berhak berhasil. Siapapun dan dari keluarga manapun, baik itu petani, nelayan, tukang batu, dan lain-lain, semuanya berhak sukses dan berhasil.
"Tuhan memang menciptakan kita berbeda-beda. Tapi Tuhan maha adil, semua diberi kesempatan untuk berhasil dan sukses. Tidak dibeda-bedakan. Manusia diwajibkan berusaha dan berdoa. Sekarang tinggal kalian mau atau tidak," ujar Risma.