REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, proses penetapan wakil gubernur (wagub) DKI tidak berkaitan dengan pemilihan presiden (pilpres) 2019. Ia meminta, pemilihan wagub bisa segera diproses secepatnya oleh DPRD DKI Jakarta.
"Kan itu pilpres kan engga ada urusannya sama ini. Pilpres pileg itu peristiwa yang dialami oleh seluruh rakyat. Yang di sini adalah untuk Jakarta. Lebih baik prosesnya lebih cepat sehingga kita pun punya kepastian," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Ia menuturkan, proses penetapan wagub sudah diserahkan ke DPRD DKI Jakarta untuk tahap selanjutnya. Ia mengatakan, telah berkirim surat perihal penyampaian nama calon wagub sesaat setelah menerima surat rekomendasi kedua nama dari kedua partai pengusung yakni Gerindra dan PKS.
Anies mengatakan ia menghormati dewan dalam menentukan wagub untuk mendampinginya memimpin DKI Jakarta. Menurut Anies, saat ini DPRD sedang dalam proses penyusunan panitia seleksi dan juga nantinya akan menetapkan tata tertib pemilihan wagub.
Kemudian, lanjut dia, setelah tata tertib sudah ditetapkan dan disahkan DPRD DKI. Barulah pemilihan wagub dapat segera dilakukan dalam proses selanjutnya. "Jangan buru-buru dong, belum (rapat) paripurnanya. Kita tunggu, kita menghormati dewan, dewan sekarang sedang dalam proses penyusunan," kata dia.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta akan mengelar rapat pimpinan gabungan (rapimgab) pada Rabu (13/3) esok. Salah satu yang akan dibahas mengenai wakil gubernur DKI Jakarta.
Sementara, kedua calon wagub DKI yang direkomendasikan adalah kader PKS. Mereka diantaranya Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Barat sekaligus mantan Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Agung Yulianto.