Selasa 12 Mar 2019 17:59 WIB

Pemkot Tasik Fokus Bangun Infrastruktur

pembangunan infrastruktur dilakukan sesuai dengan rencana Pemkot menguatkan SDM.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Gita Amanda
Walikota  Tasikmalaya, Budi Budiman
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan fokus membangun sejumlah infrastruktur dasar pada 2020. Wali Kota Tasik Budi Budiman mengatakan, pembangunan infrastruktur dilakukan sesuai dengan rencana Pemkot untuk menguatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kota Tasik.

Baca Juga

"Penguatan sumber daya manusia (SDM) harus didukung infrastruktur dasar," kata dia, Selasa (12/3).

Ia menjelaska, rencana pembangunan ke depan masih fokus pembangunan-pembangunan fasilitas. Fasilitas yang dimaksud di antaranya pembangunan jalan, bangunan, infrastrukstur sekolah, puskesmas dan rumah sakit, infrastruktur keagamaan, serta sarana olah raga.

Ia menambahkan, pembangunan itu juga dilakukan Kota Tasik untuk bersiap diri. Pada 2022 Kota Tasik akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat (Jabar).

"Karena itu, mulai tahun ini persiapan terus dilakukan," kata dia.

Selain itu, yang terpenting dalam pembangunan di Kota Tasikmalaya, Budi mengatakan, pihaknya juga akan membangun mental masyarakat. Menurut dia, pembangunan mental sangat penting dan sejalan dengan program Provinsi Jabar.

"Artinya infrastruktur seimbang dengan pembangunan sumber daya manusianya," kata dia.

Dalam perencanaan pembangunan untuk tahun 2020, Pemkot Tasikmalaya mengusulkan pembangunan taman di wilayah Padayungan. Taman itu, diusulkan dapat dijadikan pusat kota.

Menurut dia, lokasi rencana pembangunan taman tidak akan jauh dari lokasi keberadaan Tugu Adipura yang belum lama ini dipindahkan. Dengan begitu, lanjut dia, keramaian Kota Tasik tak hanya bertumpu di Jalan HZ Mustofa.

"Ada lahan milik provinsi seluas 1,6 hektare yang memungkinkan untuk dibuatkan taman kota di sana," jelas dia.

Selain mengusulkan pembuatan taman, Pemkot Tasikmalaya juga mengusulkan untuk pengoptimalan pembangunan di wisata Situ Gede. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan geliat pariwisata yang saat ini masih bergantung pada industri kreatif.

Terakhir, Budi juga akan mengusulkan kepada provinsi untuk memperbaiki jembatan penghubung di wilayah perbatasan kota Tasikmalaya dan wilayah lainnya. Sehingga arus lalu lintas dari dan menuju Tasik bisa lancar setiap saat.

Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasik, Heri Ahmadi mengatakan, pihaknya secara keseluruhan mendukung rencana Pemkot Tasik dalam membangun infrastruktur. Namun, ia mengingatkan pembangunan harus didasari pada prioritas.

Menurut dia, yang seharusnya menjadi prioritas pembangunan Pemkot Tasik adalah gedung kelurahan dan sejumlah dinas yang masih memorihatinkan. Ia mengatakan, sekitar 70 persen dari 69 kantor kelurahan di Kota Tasik sudah tidak layak.

Padahal, ia menambahkan, kantor kelurahan merupakan ujung tombak Pemkot Tasik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Kan masyarakat tak mungkin selalu datang ke Balai Kota. Kantor kelurahan itu harus jadi miniatur Balai Kota," kata dia saat dihubungi, Selasa (12/3).

Selain itu, ia meminta Wali Kota fokus pada pembangunan kantor-kantor dinas. Sebab, beberapa dinas masih mengontrak untuk menggunakan kantornya.

"Itu coba diprioritaskan. Selelesaikan yang urgent," tegas dia.

Heri menilai, janji yang disebutkan Pemkot tak lain proyek yang akan memndapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jabar. Namun, ia mengusulkan, Pemkot Tasik seharusnya bisa juga meminta bantuan untuk pembangunan kantor dinas.

Meski begitu, bukan berarti Heri menolak pembangunan taman atau sarana olah raga yang akan dilakukan Pemkot. Namun, seharusnya Pemkot memiliki prioritas.

"Perhatikan juga kantor pelayanan, karena itu berpengaruh juga pada peningkatan pelayanan Pemkot untuk masyarakatnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement