REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor 02, Sandiaga Uno, harus berjalan kaki sejauh 4-5 km menuju haul ke 14 Guru Ijai, Ahad (10/3). Guru Ijai atau Guru Sekumpul merupakan nama panggilan ulama kharismatik Kalimantan Selatan, Muhammad Zaini Abdul Ghani Al Banjari.
Sandiaga datang mengenakan peci hitam, koko putih. Ia memutuskan berjalan lantaran kendaraan yang digunakan tak mampu menembus lautan manusia menuju pusat acara. Acara bertempat di Musholla Ar Raudhah, Banjar, Martapura, Kalimantan Selatan.
“Luar biasa, lautan manusia yang hadir pada haul ini turut serta menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Kita lihat saja geliat ekonominya. Semua hotel penuh, dari kelas melati hingga berbintang. Setiap bus yang terparkir membawa tamu-tamu, mereka pasti belanja untuk makan atau sekedar membeli oleh-oleh,” kata Sandiaga.
Selanjutnya, Sandiaga menuturkan, wisata reliji mampu menghidupkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Merekalah penggerak ekonomi Indonesia yang sebenarnya. Peziarah mampu menghidupkan perekonomian di sekitar tempat ziarah.
Di sela acara haul, Sandiaga menyempatkan berkunjung ke salah satu toko dekat Mushola Ar Raudhah. Sandiaga membeli gelang khas Martapura. “Saya mau beli ini, gelangnya bagus. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memakmurkan UMKM dengan membeli produk-produk dari para pelaku industri,” ucap Sandiaga.
Sebelumnya, Sandi juga pernah berziarah ke makam Guru Sekumpul pada November tahun lalu. Tepatnya saat ia memulai kampanye di Kalimantan Selatan.
Sandiaga tiba di Banjarmasin pada pukul 18:30 WITA. Sebelumnya Sandi berkumpul bersama kelompok milenial di Sabuga Bandung. Pada haul ke-14 Guru Sekumpul, jutaan orang memadati jalan sepanjang lima kilometer. Mereka datang dan berzikir bersama.