REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan, Jabar bebas rabies pada 2023. Untuk mencapai target ini, salah satunya dilakukan dengan vaksinasi serentak.
Menurut Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP)Jabar, Arif Hidayat, pihaknya akan melakukan vaksinasi serentak mulai April atau Mei ini yakni, sebanyak 40 ribu dosis vaksin rabies akan disebar ke seluruh Jabar tahun ini. Sebab, kata dia, pihaknya harus memastikan pada 2021 nanti kasus rabies di Jabar benar-benar nol sehingga 2023 bisa dinyatakan bebas rabies.
"Setelah 2021 ini nol hingga 2023 ada surveilan memastikan Jabar benar-benar nol rabies. Setelah itu, baru di-declare sama pemerintah pusat dengan sebuah SK (surat keputusan)," ujar Arif kepada wartawan, belum lama ini.
Arif mengaku, memang target bebas rabies telah diusung Pemprov Jabar pada 2018 lalu. Namun secara berturut-turut mulai tahun 2015 hingga 2017 masih ditemukan kasus rabies yang membuat target tersebut tak bisa terlaksana.
Pada 2018 lalu, menurut Arif, terdapat sekitar 250 kasus gigitan anjing yang tercatat di DKPP Jabar. Namun, belum tentu masyarakat yang terkena gigitan anjing positif terjangkit rabies sehingga harus dibedakan antara kasus gigitan dan kasus positif rabies. Hanya saja, dengan adanya kasus tersebut maka ada indikasi pula terhadap potensi rabies pada anjing.
"Di antaranya ada yang sudah divaksin. Tapi sedikit (anjing) kok yang mati, tapi ya berapa pun jumlahnya tetap fatal," katanya.
Arif mengatakan, pihaknya akan mewaspadai setiap kota dan kabupaten agar target bebas rabies dapat terlaksana. Namun, ada beberapa daerah yang disoroti, karena tingkat kasus gigitan anjing yang cukup tinggi di antaranya Cianjur, Kota/Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
"Tapi yang menjadi fokus kami adalah Kota dan Kabupaten Sukabumi," katanya.
Terkait kasus di Kabupaten Bandung Barat belum lama ini, menurut Arif, bukan anjing rabies tapi anjing galak. "Anjingnya dibius periksa otaknya, hasilnya negatif," katanya.
Vaksin tersebut, kata dia, tidak hanya diberikan kepada anjing saja, tapi untuk kera, kucing, dan musang serta hewan pembawa rabies lainnya. Vaksin sebanyak 40 ribu dosis tersebut meliputi 30 ribu dosis dari APBN, dan 10 ribu dari APBD provinsi.
"Kemungkinan akan ada 10 ribu tambahan vaksin dari APBD kota/kabupaten," katanya.
Sementara menurut Kepala Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat, Indriantari, ia membenarkan Jabar belum bebas rabies. Hal itu mengingat masih ada kasus yang terjadi pada satu tahun terakhir.
"Setahun itu harus dinyatakan bebas tidak ada kasus sama sekali. Baik di hewan baik di manusia, baru kita bisa dinyatakan bebas rabies," katanya.