Senin 11 Mar 2019 14:50 WIB

Karding: Kiai Maruf Amin Siap Jalani Debat Cawapres

Cawapres Maruf Amin telah mendapatkan sejumlah masukan dari tim ahli.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
KH Maruf Amin
Foto: Antara
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Abdul Kadir Karding menegaskan jika Ma'ruf Amin siap menjalani debat ketiga. Karding mengatakan, calon wakil presiden (cawapres) itu telah mendapat sejumlah masukan dari tim ahli.

"Banyak pihak telah memberikan dan berdikusi intens dengan beliau terutama menyangkut konten dan materi ke depan yang perlu dipersiapkan," katanya di Jakarta, Senin (11/3).

Baca Juga

Karding mengatakan, diskusi dengan tim yang telah dilakukan itu diharapkan akan memberikan dampak positif bagi performa Ma'ruf Amin dalam debat nanti. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, diskusi itu juga diharapkan bakal membuat perhelatan debat nanti dikuasai oleh Mustasyar PBNU tersebut.

"Kami berharap dan meyakini kiai Ma'ruf akan memenangkan debat bersama Sandiaga," ujar Karding lagi.

Debat ketiga Pilpres 2019 pada 17 Maret mendatang mengusung tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ketiga nanti hanya mempertemukan cawapres kedua kubu, yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Debat berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Selatan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan, dalam debat nanti ada penambahan waktu pemaparan bagi masing-masing cawapres, terutama di segmen pertama dan penutup. KPU melanjutkan, setiap cawapres akan mendapat waktu pemaparan visi misi selama empat menit di segmen pertama.  Pada debat sebelumnya, waktu pemaparan visi misi hanya dibatasi tiga menit. Penambahan serupa diberikan pada segmen penutup.

Debat ketiga kembali akan melibatkan sejumlah panelis. KPU mengungkapkan panelis berasal dari kalangan akademisi sejumlah kampus yakni Universitas Sumatera Utara (USU) Universitas Syiah Kuala (Aceh) dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Selain akademisi, panelis juga dihadirkan dari kalangan pemerhati ketenagakerjaan, dan praktisi organisasi profesional kesehatan. Namum demikian, KPU belum bisa menyebutkan nama-nama panelis tersebut karena masih belum final.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement