Senin 11 Mar 2019 08:30 WIB

Jelang Pancaroba Petani Diimbau Waspadai Hama

Musim pancaroba harus diantisipasi para petani.

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Petani menanam bibit tanaman padi musim tanam pertama di areal persawahan tadah hujan Desa Kawengen, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/1/2019).
Foto: Antara/Aji Styawan
Petani menanam bibit tanaman padi musim tanam pertama di areal persawahan tadah hujan Desa Kawengen, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Menjelang masa pergantian musim, para petani di wilayah Kabupaten Semarang diimbau untuk mewaspadai berbagai potensi hama dan penyakit pada tanaman pertanian. Imbauan ini disampaikan mengingat sebagian wilayah di Kabupaten Semarang bakal memasuki musim tanam padi, untuk periode April- September.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, Wigati Sunu mengatakan, musim pancaroba harus diantisipasi para petani. Melalui para penyuluh pertanian, di masing- masing kecamatan, Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan telah menyampaikan imbauan kepada para petani terkait dengan kewaspadaan ini.

"Belajar dari peralihan musim tahun sebelumnya, potensi hambatan produksi pertanian (khususnya padi) masih didominasi oleh serangan Organisme Penggangu Tanaman (OPT)," ungkapnya, Senin (11/3).

Sehingga, jelasnya, dampak dari OPT tidak jarang menyebabkan tanaman yang dibudidayakan para petani mengalami puso atau gagal panen hingga tidak dapat dinikmati hasilnya.

"Di wilayah Kabupaten Semarang OPT yang jamak muncul antara lain berupa wereng, penggerek batang hingga hama tikus," lanjutnya.

Selain OPT, masih jelas Sunu, petani juga diingatkan pentingnya mewaspadai berbagai jenis penyakit pada tanaman yang juga bisa mengganggu produktivitas hasil pertanian. Perubahan iklim yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung juga berdampak pada perubahan perilaku organisme yang berkembang pada pertanaman.

Ketidaknormalan iklim ini juga jamak berakibat pada meningkatnya gangguan berbagai organisme pada tanaman,  hingga gampang terkena penyakit. Melalui imbauan ini, tambahnya, para petani bisa melakukan antisipasi, misalnya proaktif menyampaikan temuan gangguan OPT atau penyakit tanaman kepada petugas penyuluh pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement