REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Hujan dengan intensitas tinggi kembali menyebabkan longsor di sejumlah daerah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Peristiwa itu menambah panjang daftar kejadian longsor di Kabupaten Kuningan sejak awal 2019 lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menyatakan, dalam dua hari terakhir, tercatat ada dua kejadian longsor. Longsor itu terjadi di Desa Sindangjawa, Kecamatan Kadugede, Sabtu (9/3) pukul 18.30 WIB dan di Blok Sukarame, Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Jumat (8/3) pukul 18.30 WIB.
"Peristiwa longsor di dua lokasi itu didahului oleh hujan lebat selama beberapa jam," kata Agus, Ahad (10/3).
Di Desa Sindangjawa, Kecamatan Kadugede, longsor terjadi pada tebing setinggi tujuh meter dan panjang sepuluh meter. Longsor menimpa tembok rumah milik Suyatman (27 tahun), yang dihuni tujuh jiwa.
Sedangkan di Blok Sukarame, Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, longsor terjadi setelah hujan lebat sehingga membuat saluran air permukiman meluap mengikis pondasi rumah milik Saban (53). Akibatnya, dinding rumah warga tersebut ambruk. "Tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor di dua lokasi itu," terang Agus.
Agus pun mengimbau warga untuk tetap waspada. Pasalnya, hujan dengan intensitas lebat masih kerap mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan.
Puluhan bencana telah melanda Kabupaten Kuningan sejak awal 2019. Namun, dari seluruh bencana yang paling banyak berupa longsor.
Agus menyebutkan, sepanjang Januari hingga awal Maret 2019, sedikitnya ada 55 kejadian bencana di Kabupaten Kuningan. Dari jumlah itu, bencana longsor sedikitnya terjadi 26 kali di berbagai lokasi.
Tak hanya longsor, bencana lain yang melanda Kabupaten Kuningan adalah banjir, gerakan tanah, angin kencang, puting beliung, hingga sambaran petir. Selain itu, ada bencana non-alam seperti kebakaran rumah dan gedung serta bangunan ambruk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika