Sabtu 09 Mar 2019 14:15 WIB

Harga Kencur Meroket, Rp 80 Ribu per Kilogram

Lonjakan kenaikan harga kencur terjadi sejak sebulan terakhir.

Rep: ita nina winarsih/ Red: Ani Nursalikah
Kencur
Foto: Ipteknet
Kencur

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Harga kencur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta melonjak tajam. Saat ini, harga komoditi tersebut mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Lonjakan kenaikan harga kencur terjadi sejak sebulan terakhir.

Salah satu pedagang sayuran di Pasar Rebo Jalan Terusan Kapten Halim, Purwakarta, Adim Sayur (38 tahun) mengatakan, saat ini harga kencur begitu 'menakutkan'. Menurutnya, harga saat ini merupakan yang tertinggi untuk ukuran kencur.

"Biasanya, harga kencur Rp 20 ribu atau Rp 30 ribu per kilogram. Namun, sekarang harganya melonjak tajam, jadi Rp 80 ribu per kilogram," ujar Adim, kepada Republika.co.id, Sabtu (9/3).

Adim mengaku, dirinya tak mengetahui kenapa harga kencur begitu mahal, padahal stoknya di petani selalu tersedia. Namun, harganya sangat luar biasa.

Dia setiap hari hanya berbelanja maksimal satu kilogram saja. Padahal, biasanya belanja kencur sampai lima kilogram.

"Biasanya, saat harganya murah, kencur disimpan bersama kunyit, jahe, lengkuas. Tetapi, sekarang harus diumpetin," ujarnya dengan terkekeh.

Saat ini, membeli kencur tidak bisa diecer atau dicampur dengan bumbu lainnya. Membelinya harus terpisah. Pembeli juga harus membeli minimal satu ons.

Selain kencur, ujar Adim, harga sayuran yang mengalami kenaikan, yaitu bawang merah. Awalnya, harga bawang merah Rp 26 ribu. Sudah dua hari ini naik jadi Rp 32 ribu per kilogram.

Sebelumnya, harga jengkol Rp 22 ribu per kilogram. Saat ini, mencapai Rp 26 ribu per kilogram. Sedangkan, harga sayuran masih normal.

Ibu rumah tangga asal Kelurahan Nagri Kaler Teti Sumiati (26) mengaku sangat terkejut saat mengetahui harga kencur sangat mahal. Biasanya, membeli kencur Rp 2.000 dapat banyak saat ini harus ditimbang dulu.

"Kalau beli satu ruas, sekarang Rp 2.000. Itu pun ukurannya kecil," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement