REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendekati pelaksanaan pemungutan suara Pemilu serentak 2019, Polri memfokuskan pengamanan pada distribusi surat suara ke seluruh daerah di Indonesia serta luar negeri. Selain di Pulau Jawa, Polri lebih mengantisipasi kerawanan pemilihan anggota legislatif (pileg) dibandingkan pilpres.
"Yang menjadi fokus pengamanan Polri saat ini adalah pendistribusian logistik, surat suara yang sudah didistribusikan," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/3).
Polri dikatakannya mengawal distribusi surat suara dari mulai pabrik pembuatan sampai ke tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan. Seluruh penyimpanan logistik pemilu di daerah-daerah pun dipastikan disimpan dalam kondisi aman oleh pihak kepolisian.
Sementara untuk pengiriman logistik ke luar negeri diperkirakan sekitar 60 persen dan kepolisian memastikan kondisinya aman terkendali. Memasuki tahap akhir kampanye, pengamanan di Jakarta dititikberatkan pada pilpres, sementara di daerah-daerah, khususnya di luar Jawa, lebih difokuskan kepada pileg.
"Pileg ini justru kami menganggap di luar Jawa memiliki potensi kerawanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pengamanan pilpres di Jawa," ucap Dedi.
Dalam pileg, yang diperebutkan tidak hanya suara dalam satu daerah pemilihan antarpartai, tetapi juga sesama partai sehingga diperkirakan keadaannya lebih panas. Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan produksi dan distribusi surat suara bisa diselesaikan pada pertengahan Maret 2019 dan bisa segera didistribusikan kepada KPU yang ada di provinsi dan kabupaten/kota.