Jumat 08 Mar 2019 21:18 WIB

Yonarmed 12 Kostrad Evakuasi 500 Warga Korban Banjir Ngawi

Para warga dievakuasi menggunakan truk unimog

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Christiyaningsih
Kondisi banjir di wilayah Kabupaten Ngawi difoto dari udara dengan pesawat Helikopter NAS-332 Super Puma dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sanjaya Bogor yang dipiloti Mayor Pnb Nugroho Tri dan co-pilot Lettu Pnb Septian Sihombing yang sedang bertugas Bawah Kendali Operasi (BKO) di Lanud Iswahjudi, di Ngawi, Jawa Timur, Jumat (8/3/2019).
Foto: Antara/Siswowidodo
Kondisi banjir di wilayah Kabupaten Ngawi difoto dari udara dengan pesawat Helikopter NAS-332 Super Puma dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sanjaya Bogor yang dipiloti Mayor Pnb Nugroho Tri dan co-pilot Lettu Pnb Septian Sihombing yang sedang bertugas Bawah Kendali Operasi (BKO) di Lanud Iswahjudi, di Ngawi, Jawa Timur, Jumat (8/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Yonarmed 12 Kostrad mengerahkan pasukan beserta kendaraan dan perlengkapannya untuk mengevakuasi warga di korban banjir di Ngawi, Jawa Timur. Setidaknya sudah ada 500 warga yang dievakuasi menggunakan truk unimog.

"Kami mengerahkan enam truk unimog di sini. Jumlah pasukan satu SST di Kecamatan Kewadungan, satu SST di Kecamatan Pangkur, dan satu SST di daerah Jenangan," kata Danyon Armed 12 Kostrad, Mayor Arm Ronald F Siwabessy dalam keterangan persnya, hari ini (8/3).

Armed 12 mengerahkan SSK sejumlah kurang lebih 100 personel beserta kendaraan dan perlengkapannya. Evakuasi juga melibatkan pasukan dari Polres Ngawi dan pemda setempat. Mereka melakukan evakuasi menggunakan perahu karet dan truk-truk militer.

Menurut Ronald, sekitar 500 warga sudah dievakuasi menggunakan truk unimog. Truk milik TNI-AD itu mampu bermanuver dan berenang di tengah banjir dengan ketinggian 85 sentimeter. “Prioritas evakuasi adalah anak-anak, balita, manula, serta warga yang sakit. Selain itu, untuk membantu memberikan dorongan logistik di tenda-tenda pengungsian," jelasnya.

Banjir besar menerjang sejumlah wilayah di Ngawi. Hingga hari ini, proses evakuasi warga masih terus dilakukan dengan melibatkan aparat TNI, Polri, maupun pemda setempat. Dua wilayah yang paling parah yaitu Kecamatan Kwadungan dan Kecamatan Pangkur.

Di lokasi tersebut air menggenangi pemukiman warga hingga setinggi dada orang dewasa. Banjir tersebut diakibatkan oleh meluapnya Sungai Bengawan Madiun. Ribuan hektare sawah dan puluhan hektar pemukiman penduduk terendam banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement