Jumat 08 Mar 2019 20:23 WIB

Jembatan Ampera Ditutup Besok, Ada Apa?

Warga diimbau untuk menghindari akses jalan menuju Jembatan Ampera.

Suasana jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (18/8).
Foto: Antara/Inasgoc/Septianda Perdana
Suasana jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jembatan Ampera penghubung kawasan Seberang Ulu dan Seberang Ilir Palembang, Sumatra Selatan akan ditutup, Sabtu (9/3). Penutupan tersebut dilakukan saat berlangsungnya kegiatan deklarasi keselamatan berkendara kelompok milenial dan pemecahan Rekor Muri kain jumputan terpanjang.

Jempatan yang jadi ikon Kota Palembang itu akan ditututp mulai pagi hingga tengah hari. "Bagi warga kota yang akan melakukan aktivitas menggunakan kendaraan bermotor diimbau untuk menghindari akses jalan menuju Jembatan Ampera dan menggunakan jalur alternatif jembatan Musi II dan Musi VI," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes Pol Dwie Asmoro di Palembang, Jumat (8/3).

Baca Juga

Untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan saat dilakukan penutupan jembatan Ampera, pihaknya menempatkan petugas di sejumlah titik yang dinilai rawan kemacetan dan pusat kegiatan masyarakat. Kegiatan deklarasi keselamatan berkendara anak muda/kelompok milenial dan pemecahan rekor Muri untuk kain jumputan Palembang sepanjang 1.170 kilometer yang dikemas dalam acara  "South Sumatra Millennial Road Safety Festival" dipusatkan di halaman parkir pasar tradisional 16 Ilir dan jembatan Ampera.

Acara tersebut diikuti 114 ribu anak muda di Kota Palembang dan beberapa daerah Sumatera Selatan lainnya. Acara akan dimeriahkan penampilan sejumlah artis nasional seperti Raffi Ahmad, Yuki Kato, DJ Yasmin, grup musik Andra and The Backbone, berbagai permainan dengan hadiah menarik, senam hip hop kolosal, dan tarian anak muda (millennial dance).

Kegiatan tersebut merupakan gerakan sosial peningkatan disiplin dan ketertiban berlalu lintas untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang sebagian besar korbannya adalah anak muda atau kalangan milenial usia 16 hingga 30 tahun.

Berdasarkan data, setiap tahun secara nasional terdapat 100 ribu korban kecelakaan lalu lintas, dan sekitar 30 ribu di antaranya meninggal dunia. Sebanyal 70 persen korbannya adalah kelompok milenial.

Kegiatan yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo itu diharapkan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama anak muda. "Khususnya dalam mematuhi aturan dan tertib berlalulintas serta meminimalkan jumlah kasus kecelakaan dan korban dari kelompok milenial," kata Dirlantas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement