REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mengalokasikan bantuan logistik untuk para korban banjir di Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim). Jumlahnya senilai Rp 1,2 miliar.
"Bantuan untuk tiga provinsi itu senilai Rp 1,2 miliar. Rinciannya Jatim sekitar Rp 750 jutaan, Jateng Rp 300 jutaan, dan sisanya untuk Jabar," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat saat ditemui wartawan usai kerja sama (MoU) penumbuhan wirausaha baru, di Jakarta, Jumat (8/3).
Ia menambahkan, bantuan logistik itu terbagi mulai dari beras, tenda serbaguna, perlengkapan logistik keluarga seperti family kit, kidware, makanan siap saji, hingga layanan psikososial untuk pengungsi. Harry menambahkan, bantuan logistik tersebut dalam pasokan buffer stock yang menumpang di gudang Bulog setiap provinsi.
Kemudian ketika terjadi bencana bisa langsung digunakan sesaat setelah kejadian. Tak hanya itu, dia melanjutkan, Kemensos memberikan bantuan kendaraan seperti mobil rescue, motor trail, tanki air, hingga perahu. Selain bantuan logistik dan kendaraan senilai Rp 1,2 miliar, ia menyebut Kemensos sudah menyiagakan dapur umum.
"Dapur umum sudah ada di 13 kabupaten di Jatim yang terdampak banjir walaupun tidak selalu dalam bentuk mobil. Sama halnya dengan dapur umum di Jateng dan Jabar, perlengkapan dapur umum sudah ada di sana dan kami juga kirim bantuan makanan," ujarnya.
Harry menegaskan, dapur umum telah tersedia di 34 provinsi dan 514 kabupaten. Dapur umum ini siap diaktivasi sewaktu-waktu. Di tempat yang sama, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim, semua yang menjadi kebutuhan-kebutuhann dasar korban bencana banjir yang ada di Jatim, Jateng, dan Jabar sudah dipenuhi Kemensos. Tak hanya itu, dia melanjutkan, Kemensos menerjunkan taruna siaga bencana (tagana) di daerah-daerah tersebut.
"Bahkan relawan kami Tagana sejak jam-jam pertama sudah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pendampingan. Intinya dimanapun ada bencana alam maka kami (Kemensos) masuk dan berikan bantuan, tidak kami tinggalkan," katanya.