Jumat 08 Mar 2019 17:38 WIB

KPUD NTB Coret Lima WNA Masuk DPT

Kelimanya tersebar di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Dompu

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Christiyaningsih
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Suhardi Soud mengatakan Suhardi pihaknya telah mencoret lima dari tujuh nama WNA yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di NTB. Setelah dilakukan verifikasi faktual lapangan hanya lima orang dinyatakan WNA yang berasal dari Perancis, Australia, Belanda, Yunani, dan Jepang, yang masuk dalam DPT.

Kelimanya tersebar di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Dompu. Sedangkan dua nama lainnya merupakan warga negara Indonesia (WNI)."Jadi yang WNA hanya lima orang. Sudah diinstruksikan untuk dicoret dari DPT di Dompu, Mataram, dan Lombok Barat," kata Suhardi, Jumat (8/3).

 

Suhardi menegaskan pencoretan dilakukn lantaran kelima WNA dianggap tidak memenuhi persyaratan sebagai pemilih di mana harus merupakan WNI dan memiliki KTP Elektronik. Berdasarkan rapat pleno terakhir, jumlah DPT NTB pada pemilu 2019 sebanyak 3.668.000 suara. Suhardi menyampaikan logistik pemilu sudah tiba di hampir seluruh kabupaten dan kota di NTB.

"Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh kabupaten dan kota agar segera lakukan sortir dan pelipatan. Ini untuk memastikan kalau ada yang kurang, tidak memenuhi syarat, atau belum lengkap," ujar Suhardi.

Dia menambahkan untuk kotak suara sat ini sedang dalam perakitan. Setelah kotak suara selesai maka akan didistribusikan ke tingkat kecamatan dan TPS. Suhardi menilai jumlah DPT kemungkinan bisa bertambah atau berkurang mengingat banyak juga warga luar NTB yang tinggal di NTB.

Ia menyebutkan sekitar 10 ribu mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang berasal dari luar NTB telah mengurus perpindahan memilih di NTB melalui A5. "Bisa juga mahasiswa NTB yang kuliah di luar NTB memilih menggunakan hak pilihnya di tempat dia kuliah dan otomatis secara sistem namanya akan berkurang dari DPT di NTB," ucap Suhardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement