Jumat 08 Mar 2019 16:53 WIB

Sleman Butuh Optimalisasi Pengelolaan Sampah

Sleman menghasilkan 767 ton sampah per hari.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Aksi penanaman pohon dalam Peringatan Hari Sampah Nasional 2019 di  Dusun Krikil, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Jumat (8/3). Doc: Pemkab  Sleman
Foto: pemkab sleman
Aksi penanaman pohon dalam Peringatan Hari Sampah Nasional 2019 di Dusun Krikil, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Jumat (8/3). Doc: Pemkab Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN --  Sleman membutuhkan optimaliasi pengelolaan sampah. Kabupaten Sleman disebut sudah memiliki 247 bank sampah, 21 tempat pengelolaan sampah sistem 3R dan 22 komunitas peduli sampah. Tapi, semua tentu tidak akan berarti jika pengelolaan sampahnya tidak dilakukan secara optimal.

Tahun ini, pengelolaan itu harus menjadi perhatian. Sebab, tahun lalu saja, produksi sampah harian Kabupaten Sleman begitu tinggi. Hal itu terungkap dalam peluncuran aplikasi e-retribusi akhir tahun lalu di Pendopo Parasamya Sleman.

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, masing-masing individu di Kabupaten Sleman menghasilkan sekitar 2,5-2,65 liter sampah setiap harinya. Jika dikalikan jumlah penduduk, tentu jumlah sampahnya sangat besar.

"Kita ada sekitar 1,1 juta orang, ditambah mahasiswa sekitar 300 ribu, jadi lebih dari 767 ton sampah per hari," kata Sri.

Salah satu problematika sampah di Indonesia hari ini tidak lain semakin banyak sampah nonorganik. Kini, kantong-kantong plastik di minimarket kota-kota besar dikenakan biaya.

Namun, apakah itu bisa berhasil ? Tentu cuma waktu yang bisa menjawabnya. Yang jelas, penerapan kantong-kantong plastik berbayar beberapa tahun terakhir tidak begitu diindahkan konsumen yang tetap menggunakannya sebanyak yang mereka mau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Dwi Anta Sudibya menuturkan, Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2019 memiliki posisi penting di Sleman. Tema yang diusung Kelola Sampah untuk Hidup Bersih dan Bernilai.

Ia menekankan, tema itu dipilih untuk meningkatkan kepedulian semua masyarakat dan para pemangku kepentingan. Artinya, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tidak boleh menjadi seremonial semata.

"Namun, momen ini lebih meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan sampah di setiap lapisan pemerintah dan masyarakat," ujar Dwi di Dusun Krikil, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Jumat (8/3).

Peringatan turut dilakukan lewat penanaman pohon di pinggiran Kali Kuning. Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, turut mengungkapkan semangat yang sama.

Ia mengajak seluruh warga Kabupaten Sleman untuk mengurangi penggunaan plastik seperti sedotan dan tas plastik. Sri mengingatkan, semua itu bisa diwujudkan dimulai dengan langkah kecil dari diri sendiri.

"Tidak sulit untuk membiasakan untuk membawa tas belanja ramah lingkungan atau botol minuman pribadi, usaha kecil ini bisa berdampak besar untuk mengurangi sampah plastik," kata Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement