Jumat 08 Mar 2019 10:16 WIB

Jakarta Terus Diguyur Hujan, Waspada Penyakit Ini

Warga Jakarta diminta waspada leptospirosis

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Leptospirosis
Foto: youtube
Leptospirosis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau warga ibu kota menjaga lingkungan agar tetap bersih. Sebab, apabila lingkungan kotor ditambah lagi dengan hujan yang terus menerus dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Termasuk leptospirosis atau penyakit bakteri yang menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi.

"Pada saat musim hujan yang dikhawatirkan genangan-genangan air kotor ada tikus sehingga nanti melalui air kencing tikus masuk kepada luka lecet atau kulit yang terbuka akibat mungkin tergaruk atau apa sehingga bisa masuk ke situ," ujar Widyastuti kepada Republika.co.id di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (8/3).

Ia menjelaskan, tikus senang berada di selokan dan tumpukan sampah. Ia mengatakan, khawatir apabila hujan air kencing tikus itu bercampur dengan genangan air yang bisa menyebar ke manusia melalui kulit yang lecet dan terbuka.

Untuk itu, ia mengimbau kepada warga untuk selalu menjaga kebersihan di musim hujan ini. Selain itu, Widyastuti mengingatkan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

"Harus kebiasaan hidup bersih melalui paling sederhana adalah cuci tangan pakai air mengalir dan sabun pada saat memulai aktvitas makan atau pada saat setelah buang air besar bisa meghindari berbagai penyakit menular," jelas dia.

Widyastuti memaparkan, beberapa gejala leptospirosis seperi gejala flu pada biasanya. Ia menyebut, gejalanya seperti demam sampai menggigil, nyeri sendi terutama di betis dan paha.

"Gejala yang utama sebenarnya hampir seperti orang flu, panas, menggigil tetapi yang paling itu adalah nyeri di sendi-sendi dan otot betis," kata Widyastuti.

Ia mengatakan, penyakit leptospirosis tidak boleh dianggap sepele karena dapat menyebabkan kematian. Ia mengimbau warga yang mengalami gejala-gejala tersebut harus segera ditangani ke puskesmas maupun rumah sakit.

"Puskesmas bisa mengasih secara klinis ya bisa mengarah apakah ini leptospirosis apa engga dengan diagnosa yang dalam. Yang sakit itu ada dimana nah itu patut diduga kalau di daerahnya memang daerah tinggi leptospirosis di situ, kemudian daerahnya memang maaf-maaf kurang bersih kita patut duga itu suatu leptospirosis," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement