Jumat 08 Mar 2019 08:28 WIB

Jabar Saber Hoaks Terima 169 Pengaduan

60 persen aduan berhubungan dengan isu politik

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Masyarakat mendeklarasikan anti hoaks / Ilustrasi
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Masyarakat mendeklarasikan anti hoaks / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Jabar Saber Hoaks mencatat ada 169 aduan dari masyarakat periode 23 Februari-1 Maret 2019. Menurut Ketua Tim Jabar Saber Hoaks, Enda Nasution, pengaduan tersebut masih didominasi isu politik.

"Masih 60 persenan berhubungan dengan isu politik," ujar Enda, Kamis (7/3).

Menurut Enda, dari 169 aduan tersebut, sebanyak 89 berasal dari whatsapp, 15 Facebook, 12 Twitter, 52 Instagram dan 01 Line. Di mana 96 sudah terklarifikasi, 16 tidak diklarifikasi, 58 belum diklarifikasi.

"Belum terklarifikasi karena tidak bisa diklarifikasi, sumber materi informasi terlalu sumir, atau sifatnya opini, enggak ada yang bisa diklarifikasi," paparnya.

Selain berita hoaks terkait politik, kata dia, masyarakat pun banyak melaporkan mengenai isu yang berkembang di publik. Dari mulai kesehatan, kecelakaan hingga penipuan.

"Juga ada pernyataan-pernyataan tokoh masyarakat dan itu masih soal politik juga," katanya.

Adapun lima aduan hoaks periode 23 Februari-1 Maret 2019:

1.Klarifikasi-Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp1,3 miliar, Ridwan Kamil Dipanggil Kejakasaan

2. Disinformasi-Polri: Bersatu Keselamatan no.1

3. Klarifikasi-Disnakertrans Cianjur Menemukan TKA Memiliki KTP

4. Disinformasi-Ridwan Kamil: Di Jawa Barat Kita Akan Mendata Siapa Saja Yang Tidak Memilih Jokowi

5. Disinformasi-Dua Iman Saat Shalat Berjamaah di Acara Munajat 212.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement