Jumat 08 Mar 2019 05:36 WIB

Politikus Nasdem: Kartu Prakerja Sangat Mungkin

Irma mengakui salah satu yang disorot dari kartu Prakerja adalah anggaran.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengapresiasi berbagai kritikan terhadap program Kartu Prakerja yang digagas Presiden Jokowi.

Jubir TKN Irma Chaniago mengatakan berbagai pendapat yang mengemuka akan dipergunakan sebagai masukan agar program itu dapat berjalan baik saat diluncurkan.

Baca Juga

Irma mengakui salah satu yang kerap disorot ialah masalah anggaran bagi pemberian tunjangan atau gaji bagi pemegang kartu yang masih mengganggur. Irma menegaskan pemerintah bakal berhitung dengan cermat agar tidak membebani APBN.

"Yang pasti Kartu Prakerja ini sangat mungkin terealisasi. Pendapat yang banyak dilontarkan berbagai pihak, kami anggap sebagai masukan untuk penyempurnaan program kartu ini," katanya, Kamis (7/3).

Politisi Nasdem itu juga menerima kritik Wakil Presiden Jusuf kalla yang mengatakan tunjangan penggangguran umumnya hanya bisa berhasil di negara berpenduduk kecil.

"Tidak terkecuali dari Pak JK. Kami melihat pernyataan JK sebagai masukan untuk mempertimbangkan sistematika dari Kartu prakerja nanti," ujarnya.

Walau begitu, ia mengakui Presiden Jokowi memang belum memberikan data pasti besaran gaji atau tunjangan yang diterima para pemegang Kartu Prakerja nantinya. Sehingga belum dapat disimpulkan kehadiran Kartu Prakerja ini membebani anggaran.

"Jangan lupa bahwa saat ini pemerintahan Jokowi JK telah berhasil menciptakan 10,34 juta lapangan pekerjaan. Dan ini akan berlanjut terus ke depannya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement