REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan hujan deras yang merata terjadi di Kabupaten Bandung, Rabu (6/3) menyebabkan 10 titik di 10 kecamatan terendam banjir. Mayoritas banjir, Kamis (7/3) sudah surut. Namun untuk di Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah dan Bojongsoang masih terendam banjir.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat mengatakan banjir di Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot masih terjadi. Dengan ketinggian bervariasi dari mulai 10 cm hingga paling tinggi dua meter lebih. "Ratusan jiwa mengungsi di Gedung Inkanas, shelter Dayeuhkolot dan kantor RW 02 dan di gedung Tango," ujarnya, Kamis (7/3).
Menurutnya, di Kecamatan Baleendah, warga yang terdampak mencapai 5.000 kepala keluarga (KK). Kemudian di Dayeuhkolot sebanyak 3.000 KK terkena dampak. Sedanhkan di Bojongsoang terkena dampak 2000 KK.
Sementara itu, banjir yang terjadi di beberapa kecamatan sudah surut seperti di Kecamatan Ibun di Desa Tanggulun, Kecamatan Kutawaringin di Kampung Muara Ciwidey, Kecamatan Cicalengka di Desa Panenjoan. Banjir sempat merendam di Kecamatan Banjaran di jalan Kamasan. Kecamatan Majalaya di Desa Bojong, Kecamatan Cileunyi di Desa Cibiru Hilir dan di Kecamatan Rancaekek di Desa Haurpugur.
Hujan deras yang terjadi Rabu (6/3) siang hingga malam menyebabkan banjir di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung semakin meluas. Bahkan, di wilayah Majalaya banjir sempat menutup akses jalan, permukiman dan tempat bermain anak.
Berdasarkan pantauan, jika Rabu (6/3) akses jalan Dayeuhkolot-Baleendah masig bisa dilewati. Namun, Kamis (7/3) pagi, akses jalan terputus di sejumlah titik. Di Jalan Cisirung, akses jalan terendam banjir. Namun masih bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat yang memaksa lewat.
Sementara di jalan Moch Toha-Dayeuhkolot di depan Pabrik Metro, akses jalan terendam banjir dan tidak bisa dilewati kendaraan kecuali delman dan perahu. Dampaknya, kendaraan dari arah Bandung mengalami kepadatan tepat di jalur Palasari, Dayeuhkolot.
Kemudian di jalan Dayeuhkolot-Baleendah, tepatnya di depan pasar Dayeuhkolot, akses jalan terputus dan tidak bisa dilewati kendaraan. Termasuk dijalan Siliwangi perbatasan Dayeuhkolot-Baleendah dan di jalan Andir-Katapang.
Kendaraan roda dua dan empat yang hendak melintas harus melewati jalan Bojongsoang yang sebagian terendam banjir. Volumen kendaraan yang bertambah membuat kepadatan kendaraan.