Kamis 07 Mar 2019 12:50 WIB

KPU NTB Coret Lima WNA dari DPT Pemilu 2019

Secara nasional ada 101 WNA yang dicoret KPU dari DPT Pemilu 2019.

Rep: Muhammad Nursyamsi, Antara/ Red: Andri Saubani
 WNA Masuk DPT. Ketua KPU Kota Tegal, Agus Wijanarko menunjukkan salahsatu nama warga negara asing (WNA) di Kartu Keluarga di KPU Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (6/3/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
WNA Masuk DPT. Ketua KPU Kota Tegal, Agus Wijanarko menunjukkan salahsatu nama warga negara asing (WNA) di Kartu Keluarga di KPU Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (6/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Barat (KPU NTB) mencoret lima orang warga negara asing yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Secara nasional ada 101 WNA yang dicoret KPU dari DPT Pemilu 2019.

"Sudah diinstruksikan dicoret karena mereka tidak memenuhi syarat sebagai pemilih. Syarat menjadi pemilih itu adalah warga negara Indonesia (WNI) dan memiliki KTP elektronik," kata Ketua KPU NTB Suhardi Soud di Mataram, Kamis (7/3).

Suhardi mengatakan, berdasarkan data yang dikirim oleh KPU RI, yang bersumber dari Kemendagri, ada sekitar 103 orang WNA yang masuk dalam DPT se-Indonesia. Dari 103 orang WNA itu, tujuh orang masuk dalam DPT di NTB. Mereka tersebar di Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram dan Dompu.

"Tapi setelah kita lakukan verifikasi faktual ke lapangan hasilnya hanya lima orang WNA yang masuk dalam DPT. Lima orang itu sudah diinstruksikan untuk dicoret dari DPT," katanya.

Suhardi menyebutkan, lima orang WNA yang dikirimkan oleh KPU RI ke KPU NTB untuk dilakukan verifikasi itu antara lain Guillaume Andre Marcel WNA asal Prancis yang bertempat tinggal di Kabupaten Lombok Barat. Selanjutnya, Rex Cummins (Australia) tinggal di Lombok Barat, Hendrikus CP (Belanda) di Lombok Barat, Panagiotis Xydias (Yunani) tinggal di Kabupaten Dompu, dan Hiromi Kanno (Jepang) bertempat tinggal di Kota Mataram.

"Jadi, WNA dari data yang dikirim itu hanya lima orang masuk DPT dan semuanya sudah diperintahkan untuk dicoret," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement