Selasa 05 Mar 2019 18:04 WIB

Kunjungan Wisman dan Wisnus ke Sleman Terus Meningkat

Wisman yang datang ke Sleman didominasi turis dari Asia Pasifik

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih
Turis Cina hobi berlibur ke luar negeri (Ilustrasi)
Foto: marketingtochina
Turis Cina hobi berlibur ke luar negeri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Kabupaten Sleman Sudarningsih mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) ke Sleman mengalami peningkatan. Kondisi itu secara konsisten terjadi setiap tahun.

Wisman yang melancong ke Sleman didominasi wisatawan dari Asia Pasifik. Sepanjang 2018 wisatawan Asia Pasifik mencapai 77,26 persen, diikuti Eropa 19,34 persen, dan Amerika Serikat 3,24 persen. Jumlah wisman yang berkunjung pada 2018 sebanyak 307,7 ribu wisatawan. Sedangkan, jumlah wisnus pada 2018 mencapai 8,22 juta wisatawan.

Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada 2017, terdapat kenaikan sebesar 18,06 persen. Sepanjang 2017 total kunjungan ke Sleman sebanyak 7,22 juta wisatawan. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata terhadap PAD Sleman pada 2018 mencapai 24,42 persen atau sebesar Rp 218,475 miliar.

Wisnus terbanyak berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat termasuk dari DKI Jakarta dan Banten. Wisman rata-rata tinggal selama 2,04 hari dengan pengeluaran 194,24 dolar AS per hari. Sedangkan, wisnus rata-rata tinggal selama 1,86 hari dengan pengeluaran Rp 387.685,00.

Sudarningsih berpendapat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini terjadi seiring sejumlah perbaikan yang terus dilakukan. "Salah satu perbaikan yang dilakukan yakni peningkatan kualitas atraksi pariwisata," kata Ning, sapaan akrabnya, di Sleman City Hall pada Selasa (5/3).

Selain itu, ada perbaikan-perbaikan seperti penambahan jumlah fasilitas dan peningkatan akses. Sleman mematok 10 juta kunjungan sepanjang 2019. Sudarningsih mengaku optimistis target kunjungan wisatawan pada 2019 akan tercapai. Pemkab Sleman baru saja meluncurkan Calender of Event 2019. Setidaknya terdapat 19 gelaran budaya dan pariwisata yang akan diselenggarakan di Kabupaten Sleman sepanjang 2019.

Ning menekankan dari 19 gelaran budaya dan pariwisata yang disiapkan Kabupaten Sleman terdapat satu acara yang dimuat 100 Calender of Event 2019. Acara tersebut adalah Jogja International Heritage Walk. Gelaran itu dipilih sendiri Tim Kurator Kementerian Pariwisata. Seperti daerah lain, Sleman turut memanfaatkan sosial media sebagai sarana promosi pariwisata yang efektif.

Untuk itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman kerap melibatkan para pegiat media sosial. Hal ini dilakukan agar terus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sleman yang saat ini didominasi anak muda. "Semua produk dan gelaran pariwisata yang dipersembahkan merupakan yang terbaik dan memiliki daya tarik pariwisata," ujar Ning.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Sleman, Sri Purnomo menekankan, agar apa yang sudah dijadwalkan dalam Calender of Event 2019 dapat dilaksanakan dengan baik. Sehingga, Kabupaten Sleman lebih dikenal wisatawan. Utamanya, kata Sri, tentu wisatawan mancanegara dan terkenal secara global. Mengacu kepada pencapaian kunjungan wisatawan pada 2018 yang mencapai 8,5 juta kunjungan, ia turut berharap peningkatan kunjungan kembali terjadi. "Diharapkan kunjungan wisatawan ke Sleman pada 2019 dapat menembus 10 juta kunjungan," kata Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement